Menu

Penderita Asma Stop Mengandalkan Inhaler untuk Cegah Ketergantungan, Ini Pengobatan yang Tepat!

10 Mei 2023 21:25 WIB
Penderita Asma Stop Mengandalkan Inhaler untuk Cegah Ketergantungan, Ini Pengobatan yang Tepat!

Ilustrasi penyakit asma (Freepik/EditedByHerstory)

Berdasarkan laporan strategi GINA 2022, ketergantungan inhaler SABA dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma hingga kematian. 

Menurut dr Yanuar, sekitar 90 persen pasien asma merasa membaik setelah memakai obat pelega. Namun, beberapa hari atau minggu kemudian, terjadi kekambuhan.

Perlu dipahami pentingnya obat pengontrol, bukan sekadar SABA. Ketika selesai memakai pelega seharusnya penderita asma mendapatkan obat kedua yaitu pengontrol berbasis long-acting beta-agonist (LABA),” kata dr Yanuar. 

Sebab, obat pengontrol memakai steroid inflamasi dengan sistem kerja sampai 12 jam. Obat tersebut mengandung inhaled corticosteroid (ICS) yang mencegah inflamasi gak terjadi terus-menerus.

Selain obat pengontrol, dr. Yanuar menyarakan penderita asma melakukan Asthma Control Test (ACT) rutin setiap bulan. 

Penderita asma sebaiknya melakukan Asthma Control Test setiap bulan ke dokter. Ini untuk memastikan kondisi asmanya terkontrol. Pengobatan asma itu bukan instan yang dilakukan saat serangan asma muncul saja,” tutupnya.

Baca Juga: Si Kecil Menunjukan Gejala Asma? Simak 3 Metode Diagnosis Menurut Dokter Ahli yang Bisa Dilakukan, Hasilnya Akurat!

Baca Juga: Efek Samping Obatnya Bisa Jadi Bahaya, Yuk Moms Tangani Asma Sejak Kecil, Simak Manfaat Lainnya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan