Ibu hamil. (Freepik/senivpetro)
Beberapa studi mengatakan, hamil di bawah usia 18 tahun juga rentan mengalami hipertensi. Jika tak terdeteksi dan ditangani dengan baik, kondisi ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayinya.
"Makanya, kalau kami menerima pasien ibu hamil di bawah usia 18 atau di atas 35 tahun, kita akan melakukan pemantauan lebih sering ketimbang mereka yang hamil di usia 20 - 30 tahun,” kata dr. Christian dalam acara Halal Bihalal di RSIA Grand Family, Rabu (10/4/2023).
Selain itu, terdapat risiko yang ditimbulkan dari hamil usia muda, yaitu terjadinya komplikasi ketika hamil maupun bersalin.
Risiko lainnya adalah melahirkan bayi prematur. Semakin awal bayi dilahirkan, semakin besar pula risiko terjadinya gangguan pada tumbuh kembangnya, termasuk menyebabkan cacat lahir, gangguan fungsi pernapasan, dan pencernaan bayi.
Sedangkan hamil di usia 35 tahun juga rentan mengalami kehamilan berisiko. Pasalnya, seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi selama kehamilan juga semakin besar.
Moms, ini dia beberapa risiko yang mungkin terjadi, antara lain: Preeklamsia, diabetes gestasional, keguguran, bayi lahir cacat dan bayi prematur atau dengan berat badan rendah
“Untuk menghindari risiko kehamilan tinggi, ya kalau bisa enggak boleh hamil di bawah usia 18 tahun, dan enggak boleh hamil di usia tua,” tambah dr. Christian.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.