Wanita sedang memainkan rambut. (Freepik/edited by HerStory)
Meskipun kecil, LRT memiliki keunggulan pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau dikenal dengan istilah “headway” dalam Bahasa Inggris.
Gak cuma itu, dari sisi sumber daya listrik, MRT dan LRT menggunakan aliran berbeda. MRT menggunakan Listrik Aliran Atas (LAA), sementara LRT Jabodebek mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah (LAB).
Selanjutnya dari sisi rel, MRT menggunakan sepasang rel untuk bergerak. Sedangkan LRT, memiliki rel ketiga yang berisi aliran listrik atau Third Rail.
Seperti dijelaskan sebelumnya, LRT menggunakan Listrik Aliran Bawah (LAB) yang belum pernah ada di Indonesia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.