Menu

Apa Itu Panic Buying yang Sedang Dialami Warga Malaysia? Ini Penyebabnya!

21 Mei 2023 17:30 WIB
Apa Itu Panic Buying yang Sedang Dialami Warga Malaysia? Ini Penyebabnya!

Ilustrasi seorang pasangan memperhatikan tanggal kedaluwarsa serta label gizi saat berbelanja bahan makanan. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Belum lama ini beredar video yang menunjukkan warga Malaysia yang diduga mengalami panic buying air mineral. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan panic buying?

Panic buying adalah perilaku pembelian secara berlebihan atau penimbunan terhadap suatu barang didasari karena rasa panik dan takut yang berlebih. Tindakan membeli suatu produk atau komoditas tertentu dalam jumlah yang besar ini disebabkan karena ketakutan secara tiba-tiba akan kekurangan ataupun kenaikan harga terhadap barang tersebut. 

Pada umumnya, panic buying terjadi untuk mengantisipasi terjadinya suatu bencana ataupun setelah terjadinya suatu bencana. Panic buying atau disebut juga dengan pembelian karena panik dapat dikaitkan dengan pendapatan yang cenderung lebih tinggi, adanya anak-anak di rumah tangga, depresi serta kecemasan akan kematian, dan ketidakpercayaan dari orang lain atau paranoia. 

Penimbunan beberapa barang-barang penting belum banyak ditemukan pada awal abad ke-20. Saat flu Spanyol tiba di Inggris dan setelah Perang Dunia Pertama, orang-orang mulai panik dan bergegas untuk membeli kina serta obat-obatan lain sehingga menyebabkan ancaman kekurangan bahan tersebut pada tahun 1918. 

Nah sejak saat itulah, menurut pengamatan berulang kali selama terjadinya krisis, panic buying akan lebih sering terjadi di negara maju dan industri. Di mana orang-orang bersamsumsi jika mereka dapat mengakses makanan dan barang-barang penting dengan mudah di supermarket. 

Penyebab Panic Buying

Terjadinya fenomena panic buying dapat didorong oleh rasa ketakutan dan keinginan untuk berusaha keras untuk memadamkan rasa ketakutan itu. Seperti halnya antrian berjam-jam atau membeli dengan jumlah jauh lebih banyak dari yang kamu butuhkan.

Menurut para ahli panic buying menolong orang-orang sehingga mereka merasa dapat mengontrol situasi, 

Melansir dari BBC, terjadinya panic buying juga dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme alami yang dilakukan oleh manusia untuk dapat merespon keadaan darurat yang terjadi disekitarnya. Sehingga saat manusia merasa gak memiliki kontrol atas apa yang telah terjadi di sekelilingnya, maka mereka akan terus berupaya untuk memiliki kendali. 

Hal ini sejalan dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Kabar kenaikan sejumlah barang-barang pokok dan meningkatnya jumlah kebutuhan membuat banyak orang tidak memiliki kendali atas kenaikan ini. Olah karena itu beberapa orang berupaya untuk mendapatkan barang-barang tersebut sebelum harganya naik. 

Di Malaysia sendiri panic buying terjadi usai ada pengumuman bahwa bendungan terbesar di sana hanya bisa menyediakan air untuk empat bulan ke depan.  Setelah alarm peringatan bendungan Sungai Muda menyala, warga Malaysia langsung menyerbu supermarket untuk membeli air mineral hingga akhirnya mengalami panic buying.

Kekhawatiran akan kekurangan air bersih membuat masyarakat Malaysia berbondong-bondong memborong air kemasan. Inilah yang membuat terjadi panic buying di sana.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Dirujak Netter Malaysia Gegara Umrah Usai Hura-hura di Pernikahan: Dosa Iya, Pahala Iya...

Baca Juga: 4000 Tiket Ludes Terjual, Rossa Syok Konser di Sabah Malaysia Dihadiri Pejabat hingga Keluarga Kerajaan!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.