Ilustrasi seseorang dengan PTSD (The Dr.Oz Show/Edited by Herstory)
Emosi merupakan reaksi yang ditunjukkan manusia sebagai respon dari suatu peristiwa atau kejadian. Berdasarkan American Psychological Association (APA) emosi diartikan sebagai pola reaksi kompleks, dengan melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan seseorang untuk menangani masalah atau peristiwa penting secara pribadi.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengelola emosi masing-masing. Ada yang meledak-ledak dalam meluapkan emosi, ada pula yang tertutup dan cenderung memendam emosinya.
Nah, ternyata kebiasaan memendam emosi gak baik bagi kesehatan, lho. Pasalnya hal ini dapat memicu tindakan membahayakan diri sendiri.
Melansir beberapa sumber, berikut beberapa dampak berbahaya jika sering memendam emosi.
1. Meningkatkan risiko penyakit kronis
Saat kamu berusaha untuk memendam emosi, maka detak jantung akan menjadi tidak beraturan, hingga memicu peningkatan tekanan darah. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, risiko penyakit jantung koroner akan meningkat dan mengancam nyawa.
Orang-orang yang suka memendam emosi juga sering melampiaskannya dengan hal-hal negatif, seperti mengonsumsi makanan yang tidak sehat, merokok, hingga konsumsi alkohol. Tentu hal ini akan semakin meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya seperti kanker.
2. Depresi
Sebuah studi dari Journal of Psychosomatic Research juga meneliti tentang hal ini. Mereka menjelaskan bahwa seseorang yang kerap memendam emosi memiliki kemungkinan mati muda tiga kali lebih besar akibat penyakit kronis daripada mereka yang mampu menyalurkan emosi dengan baik.
Stres memang berkaitan langsung dengan kondisi mental seseorang, termasuk meningkatkan potensi untuk berkembang menjadi depresi. Kondisi ini tentu akan menurunkan semangat dan motivasi hidup.
Seseorang yang mengalami depresi sekilas mungkin terlihat baik-baik saja saat berkumpul bersama orang-orang terdekatnya. Akan tetapi, mereka akan kembali menghadapi pikiran yang menguras emosi hingga merasa kelelahan dan insomnia.
3. Meningkatkan keinginan untuk bunuh diri
Bagian terburuk dari kebiasaan memendam emosi yaitu meningkatnya keinginan untuk bunuh diri. Apalagi jika emosi yang terpendam tersebut merupakan hal yang negatif serta muncul akibat trauma.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Prevention Science menyebutkan bahwa ketidakmampuan seseorang mengelola emosi negatif merupakan salah satu penyebab meningkatkannya percobaan bunuh diri.
4. Meningkatkan risiko anxiety disorder
Kebiasaan memendam emosi juga dikaitkan dengan anxiety disorder. Hal ini terjadi karena mereka merasa kesulitan saat menghadapi berbagai perubahan dalam hidup. Misalnya, akibat kematian dari orang terdekat, patah hati, bullying, dan broken home.
Gangguan kecemasan tidak hanya menyebabkan kelelahan secara mental, tetapi ikut mempengaruhi fisik secara langsung, seperti sakit kepala, mual, dan kesulitan bernapas.
Nah, itu dia beberapa dampak berbahaya jika sering memendam emosi, Beauty. Jika kamu memiliki masalah dalam mengelola emosi, cobalah untuk berkonsultasi ke ahli dan jangan memendamnya sendiri, ya moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.