Demi mengurangi risikonya lagi, jika memelihara kucing, ibu hamil bisa menghindari memegang kotak kotoran kucing, menutupi semua kotak pasir di luar ruangan, dan mengenakan sarung tangan saat berkebun untuk meminimalkan kontak dengan kotoran.

Apakah bulu kucing berbahaya?

Bulu kucing dianggap sebagai media penularan Toxoplasma gondii. Hal ini adalah mitos yang lain. 

Dikutip dari Dhhvet Hospital, parasit ini biasanya gak menempel pada bulu kucing. Jika itu terjadi, kucing sangat berhati-hati dalam perawatannya sehingga parasit akan keluar dari bulunya.

Pencegahan Toxoplasma gondii

Buat kamu memiliki imunitas yang lemah, ada beberapa cara untuk mengurangi risikonya yang dianjurkan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) antara lain:

1. Mintalah orang lain mengganti kotak kotoran kucing  saat kamu sedang hamil. Sebaik mendisinfeksi panci dengan air mendidih selama lima menit sebelum mengisinya kembali dengan sampah. Jika gak ada orang lain, kenakan sarung tangan karet saat mengganti sampah, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudahnya. 
2. Jika memungkinkan, ganti pasir setiap hari demi mengurangi risiko.
3. Simpan kucing  di dalam ruangan.
4. Jangan menangani atau mengadopsi kucing liar, dan jangan membawa kucing baru yang mungkin merupakan kucing liar ke dalam rumah.
5. Beri makan kucing kamu hanya makanan kaleng atau kering, bukan daging yang kurang matang.
6. Kenakan sarung tangan saat berkebun, dan cuci tangan  dengan hati-hati setelah bersentuhan dengan tanah atau pasir tempat kotoran kucing mungkin tertimbun.

Baca Juga: Kampanye 'Siapa Takut Jadi Ibu?' Ajak Para Perempuan Percaya Diri Menyambut Peran Ibu

Baca Juga: Gak Cuma Stunting yang Lagi Happening, Ini Tips Kehamilan Sehat Agar Ibu Hamil Gak Rentan Hipertensi, Simak Yuk!