Ilustrasi wanita yang sedang melihat rambut rontok disisir.(Pinterest/Edited by HerStory)
Namun, bagi mereka yang berusia 57 tahun ke atas, tidak ada hubungan kuat yang diamati antara kortison rambut dan kadar kortisol dengan penyakit kardiovaskular.
Penulis studi dari Pusat Medis Universitas Erasmus di Rotterdam, Prof. Elisabeth van Rossum mengatakan, para peneliti berharap analisis rambut berfungsi sebagai tes untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi penyakit kardiovaskular, untuk menghasilkan pendekatan pengobatan baru di masa depan.
"Harapan kami adalah bahwa analisis rambut pada akhirnya terbukti bermanfaat sebagai tes yang dapat membantu dokter menentukan individu mana yang mungkin berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Kemudian, mungkin di masa depan penargetan efek hormon stres dalam tubuh bisa menjadi metode baru target pengobatan," jelas Prof. Elisabeth.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: