Dalam kesempatan yang sama, Tontowi menambahkan, "Harus fokus satu turnamen dulu baru ke tujuan akhir, konsisten latihannya, fokus satu demi satu pertandingan," ucapnya.

Selain itu, kondisi para atlet juga harus kuat dan bisa memilih pertandingan mana yang akan dijalani. "Secara fisik harus kuat, siapin kondisi fisik biar gak gampang kelelahan, konsisten, pinter-pinter pilih pertandingan," tambah Butet.

Baginya, penting dilakukan agar menjaga kondisi fisik. Menurutnya, hal itu akan membuat para atlet bisa tampil lebih maksimal di setiap kejuaraan karena tak diforsir dengan turnamen beruntun tiap akhir pekan.

“Atau mungkin satu lagi pintar-pintar memilih pertandingan ya. Ya kalau beruntun lima (turnamen) gitu kayaknya hampir susah untuk mereka bisa konsisten terus,” kata Butet lagi.

Pasalnya, Tontowi dan Liliyana merasa hal tersebut justru akan membuat pemain mengalami banyak kegagalan.

"Jangan jadi bumerang juga karena kita pernah ngalamin terlalu kepengen menang, tapi malah akhirnya dijulukinnya Istora angker buat Owi/Butet kan. Padahal kitanya sendiri yang kurang bisa maintain karena terlalu menggebu-gebu, fokusnya juga terpecah,” jelas Liliyana.

“Nah sekarang ini adik-adik atlet, saya rasa udah tau ya main di Indonesia itu gimana, dan lawannya kan itu-itu aja, tinggal gimana kesiapan mentalnya, fisik, kondisinya semua, ya saya sih pengennya ada yang juara tapi harus kerja keras,” tutup Liliyana.