Ilustrasi seorang wanita terkena serangan jantung. (Pinterest/Freepik)
Terapi CRT dilakukan dengan memberikan sayatan kecil di dekat tulang selangka untuk menaruh selang kateter untuk pemasangan alat CRT. Alat kemudian dimasukkan ke dalam jantung melalui pembuluh darah dengan bantuan panduan dari mesin sinar X.
Setelah pemasangan baterai selesai, dokter akan menguji alat dengan mengirimkan impuls listrik. Jika alat bekerja dengan baik, maka dokter akan melanjutkannya dengan menempatkan alat pacu jantung CRT ke dalam tubuh dan menghubungkannya dengan kateter yang sudah ditempatkan sebelumnya.
Jika tak ada komplikasi, maka pasien diperbolehkan untuk pulang dengan memperhatikan beberapa hal dalam kehidupan sehari-harinya selama enam minggu.
Semisal tak melakukan kegiatan yang berat seperti mengangkat beban atau gerakan-gerakan yang mendadak seperti berlari.
Tujuannya agar alat CRT dapat beradaptasi dengan tubuh setelah ditanamkan. Tetap lakukan konsultasi dengan dokter setelah pemasangan CRT supaya dokter bisa tetap memantau kondisi pasien usai terapi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.