Seorang wanita tengah berbaring dengan memegang perutnya (Pinterest/Charday Penn)
Setiap wanita pastinya pernah mengalami menstruasi setiap bulannya. Namun, ada pula mereka yang mengidap penyakit tertentu dan tak bisa mendapatkan menstruasi secara rutin.
Biasanya, ketika tamu bulanan ini datang, beberapa wanita akan merasakan sakit atau nyeri seluruh badannya. Lalu, apakah kondisi seperti ini normal?
Setiap bulan, wanita usia produktif kerap mengalami dismenorea alias nyeri haid. Rasa nyeri bisa mencapai puncaknya 24 jam setelah keluarnya darah menstruasi. Nyeri bahkan bisa berlangsung hingga 2-3 hari lho Beauty!
Nyeri haid yang dirasakan berbeda-beda pada tiap wanita. Ada yang ringan dan tak mengganggu, ada pula yang parah. Selain menyebabkan nyeri di area perut bawah, terkadang dismenorea disertai gejala lain, seperti perut kembung, mual, nyeri pinggang, badan pegal hingga sakit kepala.
Wajib Tahu! 5 Larangan Saat Haid Menurut Islam
Dismenorea sendiri ada dua jenisnya, yaitu dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer disebabkan oleh peningkatan kadar hormon prostaglandin yang jadi penyebab utama kontraksi otot rahim dan nyeri menstruasi.
Beberapa gangguan sistem reproduksi yang bisa memicu nyeri haid berlebihan, yaitu:
Endometriosis cukup sering menjadi penyebab nyeri haid hebat. Diperkirakan, sekitar 6-10 persen wanita mengalami endometriosis. Rata-rata kondisi ini didiagnosis pada usia 27 tahun.
Endometriosis sendiri adalah pertumbuhan jaringan menyerupai endometrium di luar rahim. Endometrium adalah jaringan pelapis bagian dalam rahim.
Gejala endometriosis yang muncul bisa bervariasi, mulai dari nyeri berlebih saat menstruasi, darah haid keluar banyak, mudah lelah, diare, sembelit hingga nyeri saat buang air besar.
Nyeri haid berlebih bisa disebabkan oleh adenomiosis. Adenomiosis adalah pertumbuhan jaringan rahim ke dalam dinding otot rahim.
Adenomiosis bisa menyebabkan haid berlangsung lebih lama dari biasanya. Nyeri yang teramat pada panggul dan perut juga bisa dirasakan. Tak jarang, kondisi ini menyebabkan anemia pada wanita sehingga butuh penanganan lanjutan.
Fibroid uterus atau dikenal dengan mioma adalah tumor jinak yang tumbuh pada otot rahim. Kondisi ini tak menimbulkan gejala yang spesifik, tetapi pada beberapa wanita dapat menyebabkan perdarahan hebat, menstruasi berkepanjangan, dan nyeri di sekitar panggul. Masalah pencernaan, seperti mual, muntah dan sembelit juga bisa terjadi.
Penyebab fibroid uterus sendiri tak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor, seperti hormon, perubahan genetik hingga ekstraselular matriks diduga kuat menyebabkan wanita mengalami fibroid uterus lho Beauty.
Radang panggul adalah salah satu penyakit yang ditakuti wanita. Pasalnya, penyakit ini menyerang organ reproduksi, seperti serviks (leher rahim), ovarium maupun rahim.
Radang panggul disebabkan oleh infeksi bakteri yang kerap menjadi penyebab penyakit menular seksual.
Ciri-ciri nyeri haid yang berbahaya adalah ketika kamu merasakan nyeri hebat di perut bagian bawah dan area panggul disertai gejala radang panggul lainnya. Gejala yang dimaksud, seperti:
Keputihan yang tak normal
Dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual)
Demam di atas 38,3 derajat Celcius
Perdarahan abnormal dari vagina
Radang panggul bisa dialami wanita yang memiliki lebih dari satu pasangan seks, sering berhubungan intim tanpa kondom, menggunakan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD), maupun memiliki riwayat penyakit radang panggul sebelumnya.
Stenosis serviks alias penyempitan leher rahim bisa jadi penyebab sakit perut dan pinggang saat haid. Sering kali stenosis serviks disebabkan oleh keberadaan jaringan parut.
Beberapa gejala yang mungkin dialami pengidap stenosis serviks, seperti nyeri haid berlebihan dan muncul perdarahan abnormal di luar siklus haid. Terkadang stenosis serviks menjadi penyebab ketaksuburan karena sperma tak bisa melewati leher rahim untuk membuahi sel telur.
Meski jarang terjadi, stenosis serviks bisa menyebabkan akumulasi darah di rahim (hematometra) dan menyebabkan rahim membengkak. Kondisi ini bisa membuat kamu merasa tak nyaman karena ada benjolan di sekitar panggul.
Sakit berlebihan saat haid bisa pula disebabkan oleh polip uteri. Polip uteri atau polip rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim. Umumnya, polip uteri bersifat jinak. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita berusia produktif maupun pasca-menopause.
Selain menimbulkan rasa nyeri berlebihan, polip uteri menyebabkan perdarahan abnormal dalam jumlah banyak di luar siklus haid.
Kista ovarium adalah kondisi adanya kantong berisi cairan di ovarium (indung telur). Tak semua wanita pengidap kista ovarium mengalami gejala. Jika pun ada gejala, keluhan yang dirasakan berupa rasa sakit pada perut bagian bawah atau area panggul.
Kista ovarium juga menyebabkan spotting serta haid tak teratur, berkepanjangan dan terasa nyeri. Selain itu, ukuran kista ovarium yang besar dapat menyebabkan masalah pada saluran cerna dan saluran kemih, seperti perut terasa tak nyaman dan penuh, gangguan buang air besar serta nyeri saat pipis.
Apabila kamu mengalami nyeri haid berlebihan, coba berikan kompres hangat pada perut bagian bawah selama 10-15 menit. Pijat perut dengan jari tangan ya Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.