Ilustrasi pasangan yang memerhatikan hasil testpack. (Freepik/Edited by HerStory)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk dari sperma dan gerakan dari sperma dengan menggunakan kriteria World Health Organization (WHO). Dari pemeriksaan ini, akan dilihat apakah konsentrasi dari sperma tersebut cukup untuk menghasilkan sebuah kehamilan atau tidak.
“Konsentrasi yang diharapkan di atas 15 juta ml, kemudian bentuknya di atas 4% yang normal, dan juga progresivitas yaitu kecepatan bergerak secara progresif diharapkan berada di atas 32%,” jelasnya.
Pemeriksaan lainnya yang nggak kalah penting adalah pemeriksaan DNA. Dari 90% publikasi, ditemukan bahwa kerusakan DNA sperma berpotensi besar mengakibatkan gangguan kesuburan. Sehingga, dibutuhkan pemeriksaan yang lebih dalam.
Pada wanita, dokter akan menanyakan riwayat hubungan seksual, riwayat pekerjaan, siklus haid, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan panggul dilakukan melalui USG transvaginal dan jika perlu akan dilakukan pemeriksaan hormonal.
Pemeriksaan khusus lain yang akan dilakukan pada wanita di antaranya adalah histerosalpingography, laparoskopi, dan histeroskopi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.