Syahnaz bersama sang suami, serta anak kembarnya. (Instagram/syahnazs)
Perselingkuhan gak hanya menghancurkan hati anak. Ini juga berpengaruh terhadap emosional dan kondisi psikologis mereka di masa depan.
Anak memiliki kemungkinan untuk berselingkuh seperti orangtuanya. Ini dilatarbelakangi kondisi orangtua yang mungkin tak memberikan pendampingan secara tepat pascaperselingkuhan.
Studi menunjukkan, anak-anak dari rumah tangga yang retak karena perselingkuhan dua kali lebih mungkin untuk tumbuh tak setia.
Ketika terjadi perselingkuhan, anak akan merasa salah satu orangtuanya adalah pelaku pengkhianatan. Anak akan sulit mencintai kedua orangtuanya secara sempurna.
Anak merasa tak yakin terhadap siapa yang harus dipercaya. Anak merasakan pengkhianatan sehingga mereka cenderung tak dapat dengan mudah mempercayai orangtuanya.
"Mereka mungkin merasakan pengkhianatan dan kebingungan tentang kesetiaan. Jika mereka telah diajarkan untuk jujur dan peduli dengan perasaan orang lain, mereka mungkin mempertanyakan mengapa orangtua mereka tak bisa setia,” tambah Cassandra.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.