Ilustrasi Perselingkuhan (iStock/Edited by HerStory)
Seseorang mungkin akan merasa bersalah telah berselingkuh dari pasangannya. Stres untuk pertama kalinya. Tapi seperti yang sudah dibahas sebelumnya, akan ada hal yang mendorong, baik dari diri sendiri mau pun faktor kesempatan untuk kembali selingkuh.
Di situ, rasa bersalah pasangan yang berselingkuh akan menurun dari perselingkuhanmu yang pertama. Hingga pada akhirnya pasangan nggak akan memiliki rasa bersalah.
Untuk itulah, beberapa pelaku selingkuh yang ketahuan pasangannya, justru akan balik menyalahkan pasangannya karena nggak mampu membuatnya bahagia sehingga memilih untuk mencari kebahagiaan dari orang lain.
Pada intinya, hasil dari studi ini menggarisbawahi bahwa perselingkuhan memiliki efek psikologis baik dari pelaku, maupun korban secara tidak langsung.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah selingkuh bisa menjadi sebuah kebiasaan yang membahayakan kalau nggak dikendalikan dari diri sendiri.
Peran dari Brain Chemistry dalam hal mengulagi perselingkuhan sangat tinggi. Otak cenderung terbiasa dengan petualangan selama periode waktu tertentu karena kebiasaan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.