Ilustrasi perut gatal saat hamil. (Freepik/sri_sakorn42)
Penderita plasenta akreta mengalami plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Akubatnya Moms, sebagian atau bahkan seluruh plasenta sulit lepas saat melahirkan.
Kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan banyak darah selama atau setelah melahirkan yang mengancam jiwa.
Gangguan fungsi plasenta insufisiensi menjadi salah satu penyebab terhambatnya perkembangan janin. Tahukah Moms, kondisi ini membuat plasenta gak perfungsi selama kehamilan.
Plasenta insufisensi membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi selama berada dalam kandungan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan Moms, seperti anemia, diabetes, hipertensi, kebiasaan merokok, dan efek samping obat-obatan.
Retensi atau retensio plasenta adalah kondisi ketika plasenta gak mau keluar hingga 30 menit setelah melahirkan. Penting Moms ketahui, ini disebabkan terhalangnya serviks yang masih menempel pada rahim.
Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi parah atau kehilangan darah sehingga mengancam jiwa. Oleh sebab itu, penting untuk Moms menjaga gaya hidup sehari-hari, terutama saat hamil.
Jangan lupa mengonsumsi makanan dengan zat besi, untuk meningkatkan volume darah dalam tubuh agar plasenta befungsi dengan baik. Hindari pola hidup negatif, seperti merokok, minum alkohol, dan kebanyakan junk food.
Makanan kaya zat besi, antara lain daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Makanan ini juga membantu mencegah anemia defisiensi besi, kondisi umum selama kehamilan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.