"Semakin banyak spesiesnya dan semakin banyak penularan yang terjadi maka semakin besar risiko munculnya varian baru," kata Dokter Hewan di University of Guelph di Kanda Scott Weese, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (18/7/2023).

Hingga saat ini pemerintah AS berencana untuk melanjutkan dan memperluas survei terhadap hewan untuk mengawasi bagaimana virus menyebar melalui populasi hewan.

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Lebih Menular, Varian Baru COVID-19 EU.1.1 di Eropa Jadi Ancaman Kesehatan Dunia, Yuk Moms Cari Tahu Gejalanya!