Menu

Beda Gak Sih antara Stres Akut dengan Gangguan Stres Pasca-trauma? Kulik Infonya di Sini Beauty

19 Juli 2023 12:45 WIB
Beda Gak Sih antara Stres Akut dengan Gangguan Stres Pasca-trauma? Kulik Infonya di Sini Beauty

seorang wanita dengan wajah tampak murung dan rambut yang berantakan. (Unsplash/Riccardo Mion)

Gangguan kognisi dan/atau suasana hati

ASD dan PTSD sama-sama dapat menyebabkan penderitanya kesulitan untuk mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis yang terjadi. Penderita ASD dan PTSD memiliki pemikiran menyimpang tentang penyebab atau konsekuensi dari trauma.

Contohnya, mereka merasa bahwa kejadian tersebut adalah salah mereka atau kejadian tersebut dapat dihindari jika mereka melakukan tindakan tertentu yang dapat menghindarinya. 

Orang-orang dengan reaksi stres akut dan PTSD juga dapat mengalami peningkatan emosi negatif, seperti rasa takut, bersalah, sedih, malu, dan bingung. Biasanya mereka tidak minat untuk bersosialisasi, menarik diri dari pergaulan, dan kehilangan harapan.

Perubahan gairah atau reaktivitas

Penderita ASD dan PTSD juga dapat mengalami perubahan pada gairah dan reaksi. Mereka dapat tiba-tiba merasa gelisah, memiliki respons kaget yang berlebihan, sulit bersantai, sulit berkonsentrasi, dan mengalami mimpi buruk yang menyebabkan gangguan tidur.

Penghindaran

Trauma yang disebabkan oleh ASD dan PTSD dapat membuat seseorang menghindari apapun yang dapat mengingatkannya akan peristiwa tertentu. Ia akan menghindari ingatan, perasaan, atau hal-hal lain secara terus-menerus selama gejala berlangsung. Selain itu, seseorang juga dapat mengubah rutinitasnya agar terhindar dari ingatan yang tidak diinginkan.

Perasaan disosiatif

Beberapa orang yang terdiagnosis ASD atau PTSD dapat merasa bahwa mereka terlepas dari dunia nyata yang menyebabkan perasaan seolah-olah mereka berada dalam mimpi dan dunia ini tidak nyata.

Penanganan ASD dan PTSD

Trauma dapat memiliki pengaruh yang besar pada fungsi keseharian seseorang. Sebagian orang juga dapat merasa tidak percaya diri dan kehilangan harga diri akibat trauma yang mereka alami.

Menurut The Recovery Village, untuk mengurangi stimulasi trauma, pengobatan ASD dan PTSD sangat dibutuhkan bagi pasien agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.

Penanganan profesional juga akan membantu pasien untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk mengatasi dan mengelola gejala yang dialami.

Umumnya, reaksi stres akut dapat ditangani dengan berbicara secara terbuka dengan psikolog atau ahlinya. Terkadang, pasien ASD juga dapat diberikan obat antidepresan.

Karena ASD bukan kondisi kronis, meditasi, yoga, dan kegiatan relaksasi dapat membantu penanganan gejala. Berbeda dari ASD, PTSD membutuhkan penanganan yang lebih serius.

Dikutip dari NIMH, perawatan utama untuk PTSD adalah obat-obatan, psikoterapi, atau keduanya. Karena PTSD dapat memengaruhi penderitanya secara berbeda-beda, jenis pengobatan bagi setiap pasien juga beragam.

Beberapa orang dengan PTSD mungkin perlu mencoba perawatan yang berbeda untuk menemukan apa yang berhasil untuk gejala mereka.

Meski jenis penanganan ASD dan PTSD berbeda, keduanya sama-sama membutuhkan penanganan segera.

Penting bagi setiap pasien ASD dan PTSD untuk dirawat oleh penyedia kesehatan mental yang berpengalaman dalam menangani kedua gangguan ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, bukan tidak mungkin ASD dapat berkembang menjadi PTSD.

Baca Juga: Bia Cepat Stres, Ini 3 Zodiak yang Gak Pandai Kelola Emosi! Ada Kamu Salah Satunya?

Baca Juga: Sekali Dayung Dua Pulau Terlampaui, Gak Cuma Lepas Stres, 3 Zodiak Ini Sering Dapat Kekasih Usai Liburan! Ada Kamu Salah Satunya?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan