Ilustrasi anak alami sembelit (Freepik/Alodokter)
Moms, sembelit merupakan gangguan kesehatan yang cukup umum dialami oleh semua orang, terutama anak-anak.
Di mana sembelit bisa menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan BAB sehingga mengganggu kerja sistem pencernaan.
Kondisi ini juga bisa menyerang anak-anak dan menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada area perut mereka.
Moms, anak yang mengalami sembelit mungkin menjadi sedikit rewel dan membuat kita sebagai orang tua khawatir.
Pasalnya, sembelit pada anak dapat ditandai dengan menurunnya jumlah BAB anak dalam seminggu (kurang dari 3 kali), kotoran atau feses anak terlihat keras, dan anak kesulitan atau mengejan pada saat BAB.
Sembelit mungkin tidak terlihat serius pada awalnya, namun jika terus-terusan terjadi sembelit dapat berpotensi untuk menjadi penyakit yang cukup serius dan dapat menyebabkan kesehatan anak menjadi terancam.
Menurut dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD, menjelaskan beberapa faktor yang bisa menyebabkan sembelit pada anak.
"Umumnya sembelit pada anak disebabkan oleh kurangnya asupan air putih, kurang serat, stres, alergi protein susu sapi dan jarang olahraga," jelas dr. Arnold dalam siaran pers, Rabu (26/7/2023).
Selain itu, efek samping dari obat-obatan tertentu juga bisa memicu sembelit pada si kecil, terutama jika mereka juga memiliki beberapa faktor seperti di atas.
Informasi tentang cara mengatasi sembelit di halaman selanjutnya ya Moms!
Moms, mengatasi sembelit pada anak ada pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala yang mereka rasakan, seperti:
Kurangnya cairan tubuh merupakan salah satu alasan mengapa feses anak memiliki tekstur yang keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi sehingga tekstur feses mereka menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan.
Salah satu alasan yang biasa membuat anak suka menahan BAB yaitu karena takut untuk pergi ke toilet sendiri. Ini membuat siklus BAB anak menjadi terganggu dan dapat menyebabkan sembelit.
Melatih anak untuk ke toilet sendiri dapat membantu anak membiasakan diri untuk melakukan BAB tanpa harus disuruh.
Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu mengurangi risiko anak untuk terkena sembelit.
Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat pergerakan makanan dalam saluran pencernaan melemah, sehingga sisa makanan atau feses akan menetap lebih lama di dalam usus dan pada akhirnya akan mengeras.
Serat adalah kandungan nutrisi yang dapat membantu proses pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar.
Mengonsumsi makanan tinggi serat, anak akan memproduksi feses dengan tekstur yang lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan pada saat BAB.
Stres dapat menyebabkan gerakan usus menjadi lambat yang bisa memicu terjadinya sembelit. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak merasa stres, mulai dari faktor akademis, sosial, hingga emosionalnya.
Moms, kamu bisa mengelola stres anak dengan mencari tahu penyebab stres anak dan mendorong mereka untuk menjalankan pola hidup sehat.
Apabila susu merupakan salah satu pemicu utama anak mengalami sembelit terus menerus, maka Moms bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak ke susu hipoalergenik atau susu alternatif lain seperti susu kedelai.
Selamat mencoba Moms, semoga info di atas bermanfaat, yah!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.