Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman baru konsumsi harian karbohidrat dan lemak. Nah Moms, pedoman ini bisa dijadikan acuan untuk asupan nutrisi dan gizi harian agar terhindar dari potensi obesitas beserta penyakit penyertanya. 

“Pedoman baru, berisi rekomendasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko kenaikan berat badan yang tak sehat dan penyakit tak menular terkait diet, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular dan jenis kanker tertentu,” tulis WHO dalam keteragan tertulis di laman resminya, dikutip HerStory, Kamis (27/7/2023). 

WHO menegaskan kembali, orang dewasa harus membatasi asupan lemak total hingga 30i total asupan energi. Lemak yang dikonsumsi oleh semua orang berusia 2 tahun ke atas harus asam lemak tak jenuh. 

Adapun batasannya tak lebih 10i total asupan energi berasal dari asam lemak jenuh. Itu juga tak lebih 1i total asupan energi dari asam lemak trans dari sumber hewani yang diproduksi secara industri dan ruminansia.

Asam jenuh dan lemak trans dalam makanan dapat diganti dengan nutrisi lain seperti asam lemak tak jenuh ganda, asam lemak tak jenuh tunggal dari sumber tanaman, atau karbohidrat dari makanan yang mengandung serat makanan alami, seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Asam lemak jenuh ditemukan dalam daging berlemak, makanan olahan susu. Lalu lemak keras terdapat pada minyak seperti mentega, ghee, lemak babi, minyak kelapa sawit serta minyak kelapa. 

Sementara asam lemak trans, didapatkan dalam makanan panggang dan goreng, olahan dari hewan ruminansia, seperti sapi atau domba.

Baca Juga: Beda Jenis antara Karbohidrat Biasa dan Komplek, Ternyata Banyak Manfaatnya untuk Kontrol Berat Badan dan Gula Darah, Sudah Tahu Belum?

Baca Juga: Duh, Moms Anak Obesitas Rentan Alami Mikropenis Loh, Jangan Dibiarkan Ya!