Ilustrasi pasangan gak saling cinta (Istockphoto/Ferrantraite)
Tanda kesiapan berteman dengan mantan yang kurang juga terlihat dari masih sulitnya menerima kehadiran mantan. Rasa permusuhan seolah masih cukup kental kamu rasakan meski mantan sudah berusaha menunjukkan perilaku yang baik dan bersahabat.
Atau kamu malah masih terlalu baper alias terbawa perasaan dengan sikap baik mantan. Ada sisi emosional yang muncul saat berbicara atau berinteraksi dengan mantan. Berteman dalam kondisi seperti ini hanya akan memicu rasa sakit dan menyulitkan proses move on.
Jika kamu terus-menerus merenung tentang kenangan indah masa lalu, itu mungkin tanda jika belum bisa melihat mantan sebagai teman karena masih terjebak dalam nostalgia hubungan yang telah berakhir. Ingatan masa lalu yang terlalu kuat tersebut dapat mengganggu kemampuanmu untuk membangun hubungan persahabatan yang sehat.
Menjalin komunikasi yang baik dengan mantan memang tidak sepenuhnya salah. Hanya saja jika keinginan berkomunikasi intens seperti saat masih berpacaran terus dirasakan, artinya kamu belum benar-benar siap berteman dengan mantan tanpa niatan untuk balikan.
Kamu seolah belum mampu mengalihkan perasaan dari hubungan romantis pada persahabatan. Jika frekuensinya masih sangat tinggi, lebih baik hindari menjalin hubungan apa pun dengan mantan.
Tanda khas belum siap berteman dengan mantan biasanya juga terlihat dari rasa enggan untuk membuka hati pada orang baru. Penundaan menjalin hubungan baru yang terus dipertahankan hanya menunjukkan bahwa kamu belum siap dengan perubahan status saat ini.
Pasalnya, pertemanan dengan mantan seringkali melibatkan perubahan dinamika dalam hubungan dan tidak semua orang dapat dengan mudah menerima kondisi tersebut. Jika merasa sulit menerima perubahan, mungkin lebih baik memberi diri sendiri waktu untuk berproses lebih lanjut.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: