Parahnya lagi, J mengaku diminta berpose vilgar dengan mengangkat kakinya sehingga terlihat bagian intimnya. J juga mengaku sempat mendapat body shaming.

"Di situ saya disuruh angkat kaki satu, dilihat bagian (tubuh) bawahnya. Ada body shaming. Itu (kena) mental banget," tutur J.

Setiap finalis rupanya mengalami pengalaman yang berbeda. Finalis R mengaku juga diminta foto vulgar, namun dengan posisi kaki yang terbuka alias mengangkang.

"Saya dipaksa menanggalkan baju, melakukan beberapa pose, salah satu pose (maaf) ngangkang," aku R.

R juga diminta berputar tanpa busana. Bukan hanya itu, R mengaku bila celana dalamnya sampai diintip yang membuatnya risih dan semakin tertekan.

"Saat saya diminta berputar, bagian celana dalam saya diintip dan itu saya merasa risih. Dalam posisi tekanan seperti itu saya bingung," kata R.

"Saat masuk ke ruang fitting cuma dibatasi bilik kayu, banyak orang dan ada orang yang enggak punya kepentingan juga ada di situ, enggak cuma perempuan, tapi laki-laki," tambah R.

Finalis J juga mengaku kena body shaming, karena ditubuhnya ada tato. Kata J, para finalis memang memiliki bekas luka di tubuh mereka atau bahkan tato.

"Waktu itu saya difoto pas saya masuk ke bilik ada dua laki-laki dan empat perempuan. Saya hanya pakai pakaian dalam bagian bawah. Ada lima (finalis) yang difoto, masing-masing dari kami memang memiliki bekas luka, saya memang ada tato di tubuh saya," imbuh finalis J.

Permasalahan ini mencuat setelah finalis Sally Giovanny mengungkapnya ke sosial media. Sally yang tak terima dengan tindakan yang diterimanya sampai melaporkan skandal ini ke pihak yang berwajib atas dugaan kasus pelecehan seksual.

Sementara Poppy Capella sebagai National Director Miss Universe Indonesia 2023 mengatakan, pihakanya tengah melakukan invesigasi supaya diketahui akar permasalahan dalam hal ini. Dia pun memastikan Miss Universe Indonesia tak akan tinggal diam apabila mendapati ada pihak yang melakukan kesalahan.