Ilustrasi ibu hamil sedang melakukan perawatan wajah. (Freepik/makistock)
Efek berbahaya itu berupa sindrom retinoid janin yang mengakibatkan cacat lahir, baik fisik maupun mental. Cacat yang paling umum terjadi akibat pemakaian retinol, yaitu:
Kelainan atau cacat kraniofasial adalah kelainan yang mengenai kranio (tulang kepala) dan fasial (tulang-tulang wajah). Orang dengan kelainan kraniofasial mungkin mengalami:
Kelainan ini dapat berupa lubang di jantung atau jalinan pembuluh darah gak normal yang menghubungkan arteri dan vena.
Bayi yang ibunya menggunakan retinol saat hamil juga berisiko mengalami kelainan pada sistem saraf pusatnya. Contohnya, kelebihan cairan serebrospinal di tengkorak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak anak.
Nah, untuk ibu menyusui, berdasarkan Mother to Baby, kemungkinan efek samping pada bayi akibat penggunaan retinol oleh ibu menyusui lebih rendah dibandingkan efeknya pada janin saat hamil.
Namun, melansir dari Dermnet NZ, retinol juga bisa menimbulkan bahaya jika bersentuhan langsung dengan kulit bayi saat ibu sedang menyusui karena bisa memicu iritasi.
Jadi, bisa dibilang bahwa penggunaan retinol ini kurang aman untuk ibu menyusui. Sebaiknya, hindari penggunaan retinol supaya gak terjadi sesuatu yang gak diinginkan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.