Ilustrasi bayi bermain bersama orangtuanya (iStock/Edited by HerStory)
”Yang kedua, otak bayi belum memadati rongga tengkorak. Jika diguncang keras, pembuluh darah vena di sekelilingnya bisa tertarik terus putus. Terjadilah perdarahan otak, itu yang bahaya,” jelas dr Zicky.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, gejala shaken baby syndrom ini ditandai dengan adanya pembengkakan, memar, serta pendarahan di dalam dan sekitar otak mereka. Berikut tanda-tanda sindrom bayi terguncang yang mungkin terjadi:
Menurut American Association of Neurological Surgeons (AANS), gejala sindrom bayi terguncang bisa bervariasi pada setiap anak, biasanya bergantung tingkat keparahan pembengkakan otak yang terjadi. Di beberapa kasus yang parah, shaken baby syndrome sangat mungkin menyebabkan kematian.
Nah mulai sekarang, jangan biasakan mengguncang-guncang si kecil lagi ya, Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.