Semur Jengkol (Sumber/iStock)
Bahaya makan jengkol utamanya bisa menyerang organ ginjal dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil hingga kencing berdarah. Kondisi ini biasa dikenal dengan sebutan 'kejengkolan'.
Mengutip dari laman CNN, Dokter spesialis gizi klinis di RSIA Melinda Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan, risiko ini disebabkan oleh asam jengkolat yang mengkristal dan menghalangai saluran kencing.
Senyawa asam jengkolat yang masuk ke dalam ginjal dan mengkristal efeknya akan membuat saat buang air kecil terasa sakit.
Menurut Johanes, ada beberapa kasus dimana mengonsumsi satu buah jengkol saja membuat kencing jadi bermasalah.
"Belum diketahui sebabnya apa, tapi memang setiap orang beda. Ada yang makan satu jengkol sudah sakit, ada yang makan banyak tetap bugar," ujar dr. Johanes
Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus. Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut.
Dalam sebuat penelitian menyebutkan, salah satu bahaya mengonsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.
Namun, penelitian ini dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.
Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.
Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.