Wanita dengan rambut bergelombang. (Pinterest/Freepik)
Paparan polusi udara berdampak buruk bagi kesehatan kulit, tak terkecuali kulit kepala. Berbagai risiko penyakit kulit kepala, seperti rontok dan ketombe kerap muncul sehingga menyebabkan gatal.
Dokter Kulit dan Ahli Trikologi dari Rumah Sakit Manipal, Bangalore, Seavya C Tipirneni mengungkapkan, saat terpapar polusi udara, folikel rambut tersumbat sehingga menyebabkan ketombe hingga rambut rontok.
“Polusi di udara seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikel dapat mengendap di kulit kepala dan rambut yang menyebabkan kekeringan, iritasi, dan ketombe. Mereka dapat menyumbat folikel rambut yang menyebabkan penipisan rambut dan rambut rontok,” tutur Tipirneni, sebagaimana dikutip HerStory dari Hindustan Times, Selasa (19/8/2023).
Bahan kimia yang terdapat di udara menyebabkan kusam serta penuaan rambut karena stres oksidatif. Nah Beauty, untuk memerangi efek samping polusi udara, berikut ini tips menjaga kesehatan kulit kepala, ala Dokter Tipirneni.
Saat terpapat polusi udara dan suhu panas, kulit kepala akan berminyak. Kondisi ini menyebabkan timbulnya ketombe basah.
Oleh sebab itu, Beauty, keramaslah secara teratur, dua hari sekali dengan shampoo anti ketombe. Keramas secara teratur membantu menghilangkan keringat, kotoran dan minyak agar kulit kepala tetap bersih.
Tahukah Beauty, rambut kehilangan kelembapan alami ketika terpapar panas dan polusi. Supaya kelembapan alami tetap terjaga, pakai kondisioner setelah penggunaan shampoo.
Diamkan kondisioner selama 10-15 menit di kepala sebelum kamu membilasnya dengan air bersih. Pakai kondisioner setidaknya 1 kali dalam seminggu.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.