Ilustrasi skoliosis. (Freepik/Edited by HerStory)
Beauty, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal. Kebanyakan kasus skoliosis terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas.
Meski kasus ini tergolong ringan, tetap harus diwaspadai. Gangguan ini dapat terjadi saat mengalami kondisi, seperti cerebral palsy dan distrofi otot, meski secara umum tidak diketahui.
Pengidap skoliosis dewasa jika tulang belakang melengkung semakin parah akan merasakan sulitnya bernapas, timbulnya rasa nyeri, serta kelainan bentuk pada tulang belakang.
Jika terus dibiarkan, bisa menyebabkan kelumpuhan. Sebaiknya, segera lakukan penanganan saat masalahnya masih dalam tahap ringan untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat membahayakan.
Dijelaskan oleh dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K), skoliosis hanya menimbulkan pegal terus menerus pada punggung.
"Kebanyakan skoliosis derajat besar menyebabkan pasien merasakan pegal terus menerus di punggung dan secara penampilan punggung terlihat tidak simetris," ungkap dr Widyastuti dalam media briefing, Senin (21/8/202).
Bahkan menurut dr Widya, gejala seperti nyeri yang menjalar, kebas, atau kesemutan ke kaki, terasa seperti tersetrum di kaki dan lemah bukan tanda skoliosis.
Pasalnya, keluhan tersebut bisa saja disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti saraf terjepit. Sehinga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
"Kalau ada keluhan selain pegal jangan diagnosis sendiri, itu karena skoliosis. Pastikan ke dokter, bisa jadi masalah tulang belakang," ujar dr Widyastuti.
informasi tentang ciri-ciri skoliosis ada di halaman selanjutnya ya!
Salah satu ciri-ciri seseorang menderita skoliosis adalah tinggi punggung kanan dan kiri yang berbeda atau tidak sejajar. Namun, di beberapa kasus, tinggi punggung sama.
Selain itu, siku kanan atau kiri yang tidak menempel ke pinggang juga dapat menjadi tanda yang mengarah pada skoliosis dan jarak antara tangan dan pinggang yang jauh.
"Meskipun skoliosis dapat terlihat, pemeriksaan lanjutan juga dibutuhkan guna mengetahui sudut lengkung tulang belakang dan menentukan tindakan penanganan selanjutnya," ungkap dr Widyastuti.
Skoliosis yang dibiarkan tanpa perawatan berisiko merusak postur tubuh, menyebabkan nyeri punggung berkepanjangan, mengganggu fungsi paru dan jantung, hingga merusak saraf tulang belakang.
"Tergantung derajat, karena semakin tinggi derajat semakin menimbulkan keluhan atau gejala, terutama derajat yang besar, misalnya paru-paru tertekan ke salah satu sisi, bernapas lebih enggak enak," tutup dr Widyastuti.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.