Lebih lanjut, Mahendra mengatakan perlu adanya kolaborasi antar unit utama Kemendikbudristek terkait hasil karya yang telah ditampilkan pada pentas KILA. 

“Kami mendorong adanya kolaborasi antar unit utama di Kemendikbudristek semisal Pusat Pengembangan Karakter, dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan terkait hasil karya ataupun talenta anak Indonesia yang telah ditampilkan di KILA dapat dikemas menjadi media penyampai pesan dalam pencegahan perundungan, intoleransi ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya di sekolah,” ucap Ahmad.

Pada kesempatan terpisah, Juara II, kategori usia 5-7 tahun, Theodore Manuel Aradana Arto Yoga mengatakan, alasan dirinya mengikuti Ajang KILA 2023.

“Saya sangat suka menyanyi,” ujar Manuel, yang menyanyikan lagu berjudul “Sopan Santun” ciptaan Ray Jeffrin. 

Tak kalah semangat, Juara I, kategori usia 8-13 tahun, Shabiyya Bilqis Tazkiya Febryan mengungkapkan rasa gembira berhasil memenangkan ajang ini. 

“Sungguh gak menyangka dan sangat senang sekali bisa mendapatkan Juara I, karena dari ratusan peserta yang mengikuti KILA dari seluruh Indonesia, para pesertanya memiliki suara dan talenta yang bagus. Senang sekali dan sangat bersyukur dan makin semangat lagi berlatih supaya bisa menjadi penyanyi yang terkenal di tingkat nasional dan internasional,” tutur Bilqis. 

Dari masa ke masa, ajaran nilai budi pekerti luhur disisipkan oleh para pencipta lagu anak ke dalam karyanya. Termasuk ajaran tentang cinta kasih pada keluarga dan sesama, alam Indonesia, kehidupan flora dan fauna, bahkan tentang adat dan budaya, seperti yang dimuat dalam lirik lagu dolanan. 

Baca Juga: Membanggakan, Karya Busana Insan Vokasi Bakal Hadir di Front Row Paris 2023, Keren Banget!

Baca Juga: Membanggakan! Lima Mahasiswa Indonesia Ukir Prestasi Tertinggi pada FISU World University Games di China, Ini Daftar Namanya