Ilustrasi aritmia jantung (Freepik/pch.vector)
Beauty, beberapa orang menyebut rasa deg-degan bisa menjadi pertanda kita terkena aritmia, apakah hal itu benar? Menurut dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia Eka Hospital BSD, saat deg-degan karena sering merasa cemas atau gugup, tubuh kita akan melepaskan adrenalin lebih banyak.
Sehingga bisa menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan lebih cepat. Hal ini bisa memicu tubuh mulai mengembangkan irama detak jantung yang tidak beraturan.
"Alhasil bisa berujung ke palpitasi atau lebih parah ke aritmia jantung terutama pada pasien yang mempunyai predisposisi atau riwayat kelainan aritmia/ gangguan irama sebelumnya," jelas dr. Ignatius.
Kecemasan adalah penyebab palpitasi paling umum yang tidak terkait dengan masalah jantung. Biasanya terjadi saat mengalami kecemasan, khususnya dalam situasi stres.
Situasi seperti mengikuti ujian, wawancara kerja, bertengkar dengan seseorang, hingga gagal dalam mendapatkan tiket Coldplay bisa menjadi pemicu rasa cemas.
"Akhirnya bisa menyebabkan gangguan irama jantung pada pasien-pasien yang memang ada kelainan dasar sebelumnya atau tidak pernah tahu punya gangguan irama sebelumnya," jelas dr. Ignatius.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.