Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Kenali Bahaya PPOK Sedini Mungkin Yuk Moms, Penting!
31 Agustus 2023 10:05 WIB
Media brief bahaya PPOK kolaborasi antara Kemenkes RI, GSK dan PDPI
Selain itu, dr Triya menyebut eksaserbasi PPOK menyebabkan fungsi paru yang tak lagi sama seperti kondisi normal.
Melihat bahaya yang ditimbulkan, dokter spesialis paru berharap agar penderita PPOK tidak mengalami eksaserbasi.
Demi mencegah kondisi yang lebih buruk dan eksaserbasi serta mencapai hasil pengobatan PPOK sesuai yang diharapkan, diperlukan kesadaran bersama untuk memahami sifat dan perjalanan PPOK sedini mungkin.
"Ketika seorang pasien datang, kemudian kita (dokter) diagnosis, kita berikan obat yang sesuai phenotype-nya. Jadi, sifat-sifat yang paling menonjol, dominan dari si pasien. Karena pasien PPOK A dan pasien PPOK B mungkin berbeda-beda karakteristiknya," tutur dr Triya.
Bahkan dr Wiwien menegaskan pentingnya mendiagnosis PPOK berdasarkan phenotype masing-masing pasien.
Sehingga tepat sasaran dalam memberikan pengobatan. Tentu dengan harapan bisa menekan angka kematian pada PPOK.
"Pemberian terapi oksigen menjadi langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan pada eksaserbasi PPOK saat penderita mengeluhkan sesak napas," tambah Prof Wiwien.
Selain itu, pasien juga akan diberikan obat pelega atau bronkodilator dalam bentuk nebulizer. Serta pemberian obat antiradang di samping obat pelega.
"Kita lihat responsnya. Kalau dia membaik, maka mungkin kita pulangkan pasiennya. Tapi kalau tidak membaik, kita perlu rawat. Bahkan yang berat kita mesti rawat di ICU," tutup Prof Wiwien.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.