Dewi Perssik (YouTube/TransTV Official)
Aborsi memiliki risiko komplikasi, meskipun tergolong rendah. Mungkin hanya menimbulkan sedikit rasa sakit dan perdarahan bila dilakukan sedini mungkin dalam masa kehamilan.
Beberapa komplikasi yang masih mungkin terjadi akibat aborsi seperti, infeksi rahim (uterus), aborsi tak tuntas atau kegagalan mengeluarkan sebagian atau semua jaringan kehamilan dari rahim, perdarahan hebat, hingga kerusakan pada rahim atau leher rahim (serviks).
Sebenarnya, aborsi tak memengaruhi peluang untuk hamil dan memiliki kehamilan normal di kemudian hari. Namun, menggugurkan kandungan bisa membuat perempuan berisiko mengembangkan infeksi rahim.
Bila tak segera ditangani, infeksi tersebut bisa menyebar ke saluran telur dan ovarium yang dikenal sebagai penyakit radang panggul. Penyakit itu bisa meningkatkan risiko kemandulan.
Bila tak segera ditangani, penyakit radang panggul yang bisa terjadi akibat aborsi juga bisa menyebabkan kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya, yaitu ketika sel telur tertanam di luar rahim.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.