Mengenal Akupunktur Laser, Modalitas Terapi Akupunktur Tanpa Jarum (edited by HerStory)
Beauty, layaknya akupunktur konvensional, akupunktur laser juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keluhan kesehatan. Misalnya beberapa kasus nyeri berada di area yang sulit dilakukan penusukan jarum.
Karena bisa berisiko menimbulkan komplikasi, seperti area leher dan tulang belakang. Selain itu, menggunakan akupunktur laser dapat meminimalisir risiko jarum tertusuk ke saraf pembuluh darah dan organ dalam juga lho, Beauty.
Beberapa kondisi medis yang dapat memanfaatkan akupunktur laser sebagai penanganannya antara lain manajemen nyeri, radang sendi, neuropati diabetik, carpal tunnel syndrome, stroke, parkinson, cerebral palsy, bell’s palsy, hingga berbagai gangguan kejiwaan seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan adiksi.
Dijelaskan oleh dr. Dwi Rachma Helianthi Sp. Akp, Subsp. A. A. (K) Dokter Spesialis Akupunktur Medik Subspesialis Akupunktur Analgesia dan Anestesia RS Pondok Indah – Pondok Indah, terapi akupunktur laser juga dilakukan untuk mendukung keberhasilan proses bayi tabung.
"Dalam sejumlah penelitian, calon ibu yang melakukan terapi akupunktur laser pada waktu sehari sebelum dan sehari setelah proses transfer embrio, memiliki angka keberhasilan penempelan embrio yang lebih tinggi dibandingkan dengan calon ibu yang melakukan terapi akupunktur dengan jarum," jelas dr Dwi dalam siaran persnya, Senin (4/9/2023).
Akupunktur laser juga menjadi solusi bagi pasien yang tidak boleh ditindak menggunakan jarum akibat kondisi medis tertentu, seperti pada pasien yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, pasien dengan gangguan pembekuan darah seperti hemofilia, dan pasien dengan sistem imun yang rendah seperti penyandang diabetes di mana gula darah tidak terkontrol, atau orang dengan HIV maupun AIDS.
"Pada kasus-kasus seperti ini, dokter spesialis akupunktur medik akan menyarankan penerapan terapi akupunktur laser atau modalitas akupunktur non-invasive lainnya," sambung dr Dwi.
Modalitas akupunktur dengan laser biasanya juga dipilih dalam terapi untuk berbagai kondisi medis anak, seperti asma, cerebral palsy, overactive bladder (OAB), enuresis atau kebiasaan mengompol, gangguan psikologis, serta gangguan tumbuh kembang.
"Sebenarnya akupunktur jarum juga bisa digunakan, tapi ketakutan terhadap jarum kadang membuat pasien anak tidak tenang atau bahkan menolak menjalani terapi. Akupunktur laser jadi solusi bagi pasien anak untuk mengikuti sesi terapi dengan tenang tanpa rasa takut," ungkap dr Dwi.
Jika dibandingkan dengan akupunktur jarum, laser memiliki efek fotobiomodulasi atau kemampuan untuk merangsang sel pada area yang terpapar sinar. Rangsangan atau stimulasi ini dapat meningkatkan antioksidan dan memicu pembelahan sel sehingga terjadi regenerasi sel.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.