Ilustrasi momen bonding orangtua dengan anak (Sumber/Wavebreakmedia)
Gaya parenting setiap orangtua untuk memang tak bisa disamaratakan. Namun, meskipun setiap orangtua memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengasuh anaknya, tujuan mereka adalah untuk membentuk sang anak menjadi lebih baik dan tetap berada di jalan yang benar menjalani kehidupannya.
Gak cuma dari pengaruh asuhan orangtua saja. Pembentukan karakter anak juga bisa mengikuti lingkungan tempat anak dibesarkan lho Moms.
Meski demikian, ada batasan umum yang sebaiknya tak dilanggar oleh orang tua karena secara umum bisa berdampak buruk terhadap anak. Misalnya, pengasuhan yang terlalu tegas menjurus pada galak.
Mengutip laman webmd.com melalui sindikasi konten suara.com, Elizabeth J. Short, PhD, direktur asosiasi Schubert Center di Case Western Reserve University, menjelaskan bahwa orang tua yang terlalu tegas bisa menciptakan anak yang gampang cemas dan tak berpendirian.
Hal ini disebabkan gaya pengasuhan terlalu strict bikin anak jadi berusaha untuk selalu menyenangkan orang tuanya dan mendapat validasi dari orang tua. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang gak mandiri.
Bagaimana cara mengetahui apakah kamu termasuk orang tua yang terlalu tegas atau enggak? Ada beberapa hal umum yang dilakukan oleh strict parents dan bisa kamu cek.
Peraturan memang penting, salah satunya mendidik anak agar disiplin. Akan tetapi, membuat terlalu banyak aturan sangatlah tak disarankan. Sedikit aturan tapi dijalani dengan konsisten jauh lebih baik daripada banyak aturan tapi gak bisa diterapkan semuanya.
“Kalau kamu gak beresin mainanmu sekarang, mama buang semuanya.”
Ancaman yang terlalu sering diucapkan hanya bikin anak semakin nakal dan membangkang. Apalagi jika ancaman tersebut sering banget cuma omong doang. Lama-lama omonganmu gak bakal dianggap penting oleh anak.
Biasanya orang tua suka memberi ancaman yang berlebihan, dan ini sebaiknya dihindari. Agar anak bisa lebih patuh terhadap apa yang kamu ucapkan, lebih berhati-hati lagi terhadap jenis ancaman yang kamu berikan.
Pastikan memang ancaman itu bisa dilakukan, sehingga anak jadi tahu jika orang tuanya sudah berkata A pasti akan dilakukan.
Orang tua memang memiliki otoritas terhadap anak karena bertanggung jawab terhadap kebahagiaan maupun kesejahteraan anak.
Akan tetapi, bukan berarti orang tua boleh untuk mengatur semua hal dalam kehidupan anak, bahkan hingga perkara remeh seperti hobi atau seleranya.
Tindakan seperti ini sama halnya micromanaging yang kerap dilakukan oleh atasan di kantor, dan itu gak baik, lho. Anak jadi merasa terkungkung.
Hal lain yang sering dilakukan strict parents, yaitu sering memerintah sesuatu tanpa membimbing. Padahal, namanya anak masih dalam proses belajar. Jadi, wajar jika anak belum mengetahui sesuatu. Di sinilah tugas orang tua untuk mengarahkan agar ia bisa mengerti.
Itu tadi beberapa hal yang umum dilakukan oleh orang tua yang terlalu tegas. Sebaiknya perbaiki, ya, karena dampaknya gak baik pada anak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.