Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)
Kekurangan gizi pada anak adalah hal yang harus dihindari karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Untuk mencegah kekurangan gizi, Moms harus tahu ciri-cirinya karena jika tidak segera diatasi, kekurangan gizi pada anak-anak dapat menjadi masalah serius, karena tubuh mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Kondisi ini bisa terjadi karena tidak terpenuhinya gizi si kecil dalam waktu yang lama, bahkan sejak anak masih berada di dalam kandungan. Itulah mengapa sejak anak dilahirkan hingga berusia 2 tahun, ia harus mendapat perhatian khusus mengenai asupan gizinya.
Kurang gizi biasanya disebabkan tidak tercukupinya kebutuhan protein, kalori, atau zat gizi mikro di dalam tubuh. Melansir dari Healthline, seseorang yang menderita kurang gizi sering mengalami kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, zat besi, seng dan yodium.
Kondisi seperti ini bisa menyebabkan masalah-masalah kesehatan jangka pendek dan panjang. Kurang gizi juga bisa memperlambat pemulihan luka dan penyakit, berisiko lebih tinggi terkena infeksi, bahkan sulit fokus dalam melakukan pekerjaan.
Moms anak yang mengalami kurang gizi, biasanya akan ditandai dengan ciri-ciri berikut ini:
Ini merupakan suatu kondisi di mana berat badan anak tidak sesuai dengan usianya. Stunting bisa disebabkan oleh beberapa hal, contohnya:
Stunting yang terjadi karena kekurangan gizi kronis biasanya berkaitan erat dengan masalah kemiskinan, pemberian makanan atau perawatan anak yang tidak tepat sejak awal kehidupannya. Bahkan, kesehatan dan gizi Bunda yang buruk juga dapat menyebabkan stunting pada anak.
Moms harus segera menangani stunting sebelum anak beranjak dewasa, karena penanganan stunting akan lebih sulit dilakukan jika anak sudah besar. Tak hanya itu, stunting juga bisa berbahaya, seperti dapat menghambat perkembangan kognitif anak.
Ciri anak kurang gizi yang berikutnya adalah kekurangan mikronutrien, yaitu kurangnya asupan vitamin dan mineral yang penting bagi fungsi tubuh. Saat kondisi ini terjadi, fungsi tubuh seperti produksi enzim, hormon, serta zat lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu.
Ada beberapa risiko penyakit yang dapat menyerang anak jika ia kekurangan mikronutrien, antara lain:
Selanjutnya, underweight atau kurang berat juga merupakan salah satu ciri anak kurang gizi. Underweight adalah kondisi tidak setaranya berat badan anak dengan anak-anak lain di usianya. Kondisi ini ditandai dengan terlalu ringannya berat badan anak untuk ukuran tinggi badan yang ia miliki.
Underweight berisiko bahaya, karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak. Selain itu, penderitanya pun akan lebih rentan terserang penyakit. Tubuhnya bisa terlihat semakin kurus akibat dari penyakit yang berdiam di dalam tubuh untuk waktu yang lama.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.