Ilustrasi wanita yang sedang merokok. (Unsplash/Edited by HerStory)
Moms bisa komunikasikan dengan bicara santai kepada anak. Moms bisa mengajaknya untuk menikmati kopi bersama sambil diselingi dengan obrolan santai mengenai hal lainnya. Seetelah terlihat perasaan anak sedang membaik Moms baru bicarakan mengenai dampak negatif dari rokok.
Selain itu, Moms juga bisa mengajak anak ke tempat makan yang tersedia smoking area-nya. Di sana Moms bisa nasehati langsung bagaimana dampak negatifnya. Seperti Moms sebagai perokok pasif atau yang menghirufnya akan merasakan sesak dan batuk-batuk. Kemudian secara perlahan Moms bisa menasehatinya untuk membuatnya berhenti merokok.
Biasanya pada usia remaja, keinginan merokok pada anak juga didukung oleh lingkungannya. Apa bila anak memberi tahu asal mula merokok karena ajakan temannya, Moms bisa mengajari anak bagaimana cara menolak yang halus.
Selain itu, beri tahu anak untuk memberikan alasan yang kuat untuk menolak ajakan merokok. Walaupun ajakan teman gak datang hanya sekali, namun jika anak menolaknya dengan tegas maka temannya pun akan malas untuk menawarkannya lagi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.