Ibu hamil sedang minum teh herbal (Freepik/Edited by HerStory)
Idealnya, ayah merupakan sosok yang berperan besar sebagai support system ibu. Kontribusi orang-orang di sekitar ibu, terutama ayah, sangat dibutuhkan demi menjaga kesehatan mentalnya.
Dokter Spesialis Obygn di Tembuni Birth Center, dr. Ridwan, SpOG memaparkan, peran suami dan keluarga terdekat sangat dibutuhkan untuk mendukung psikologis dan kesehatan ibu selama masa kehamilan hingga melahirkan. Masa kehamilan sebaiknya tak ditanggung sepihak oleh ibu saja, suami mesti berperan sebagai pendamping yang selalu siaga dan memberi dukungan penuh.
Dukungan suami dan keluarga pada fase hamil dan bersalin berkontribusi besar dalam mencegah terjadinya baby blues hingga postpartum depression (PPD) pada ibu.
"Perlu adanya tindakan preventif, seperti melibatkan suami dalam memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, serta antisipasi terhadap deteksi dini baby blues hingga PPD dengan kualitas penggalian informasi pasien (anamnesis), sehingga dapat menurunkan angka kejadian postpartum blues," ujar dr. Ridwan.
Sang dokter juga menjelaskan, banyak hal yang bisa dilakukan suami dan anggota keluarga lainnya untuk mendukung ibu hamil. Misalnya, menemani dalam menjalani perawatan kesehatan sampai membantu menangani pekerjaan rumah tangga.
Hal-hal sedehana juga bisa memberikan efek positif. Orang-orang terdekat bisa mengajak mengobrol dengan menanyakan kabar si ibu. Walau awalnya hanya muncul jawaban standar, perlahan ibu akan mengeluarkan segala unek-unek dan tak lagi memendam semuanya sendirian.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.