Ilustrasi mandi air susu (Freepik/Edited by HerStory)
Meskipun sebagian besar air dan sabun dari pancuran mungkin mengalir ke kaki dan jari kaki sebelum dibuang ke saluran pembuangan, hal ini tak cukup membersihkan area sela-sela jari kaki.
Komponen utama penumpukan minyak adalah sel kulit mati dan kotoran. Itu juga bisa menyebabkan jamur kuku. Kaki cenderung banyak berkeringat, dan sepatu yang dikenakan memerangkap keringat sehingga dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri dan jamur.
Tak mencuci sela-sela jari kaki secara teratur juga dapat menyebabkan dermatitis bakteri atau selulitis, yaitu infeksi kulit akibat bakteri yang dapat menyebar ke kaki. Mencuci sela-sela jari kaki juga cukup mudah, idealnya, setiap satu atau dua hari. Penggunaan sabun untuk mencuci kaki termasuk sela-sela jari kaki, dan kemudian membilasnya secara menyeluruh.
Selain gelap dan lembap, pusar juga memiliki banyak lipatan kulit, sehingga menciptakan lingkungan ideal bagi penumpukan sel kulit mati, keringat, dan mikroorganisme lainnya.
Hal ini tak hanya menimbulkan bau, tetapi gesekan kulit pada kulit dapat membuat area tersebut rentan terhadap infeksi dan yang paling umum adalah infeksi stafilokokus dan jamur.
Menurut pakar kesehatan, membersihkan pusar setiap satu atau dua hari sudah cukup dan tak diperlukan sabun khusus. Jika seseorang memiliki kulit sensitif atau kondisi seperti eksim, maka sebaiknya memilih sabun atau sabun mandi yang sesuai dengan jenis kulit.
Yang perlu dilakukan untuk membersihkan pusar adalah menggunakan jari yang sudah diberi sabun untuk menggosok bagian dalamnya dengan lembut, lalu bilas. Beberapa orang lebih suka menggunakan kapas, namun apapun alatnya sebaiknya berikan sentuhan ringan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.