Ilustrasi wanita berdandan (Freepik/COSMAX Indonesia)
Sehubungan dengan kualitas produk yang menjadi prioritas konsumen, sentuhan produk dengan inklusivitas menjadi nilai lebih bagi konsumen. Ini karena inklusifitas bukanlah sekedar tren atau taktik pemasaran. Ini adalah sebuah perubahan penting dalam industri kecantikan. Pemahaman terhadap keberagaman setiap individu di industri kecantikan diperlukan, karena setiap konsumen ingin dilihat, didengar, dan dilayani sesuai keinginan, kebutuhan dan value mereka.
Dunia kecantikan akan didominasi oleh digitalisasi dan meningkatknya kepentingan komunitas. Maka dari itu, para merek kecantikan perlu membangun komunitas yang kuat untuk meningkatkan engagement dengan konsumen, baik secara offline maupun online.
Tren "sustainable beauty" bukan lagi sekadar trik marketing, tetapi menjadi tindakan nyata. Seiring dengan peningkatan kesadaran dan kritisisme konsumen terhadap masalah lingkungan dan kualitas produk, kini mereka mengutamakan efektivitas, fungsionalitas, dan transparansi dari suatu produk atau beauty brand.
“Oleh karena itu, C.A.R.I.N.G. merupakan tren dengan pendekatan holistik terhadap kecantikan. Tren ini mencakup berbagai segi baik teknologi, personalisasi, maupun keberlanjutan. Konsumen akan semakin mengutamakan produk-produk yang memiliki kualitas, inovatif, personal, serta memberikan kesehatan secara fisik dan mental, dan sustainability,” simpul Cheong Min-Kyoung, Direketur Utama COSMAX Indonesia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.