Menu

Di Usia 16 Tahun Tak Didampingi Orangtua, Lolly Ngeluh Capek dengan Hidupnya, Moms-Dads Harus Tahu Cara Mendampingi Anak Saat Tumbuh Remaja!

30 Januari 2024 18:01 WIB
Di Usia 16 Tahun Tak Didampingi Orangtua, Lolly Ngeluh Capek dengan Hidupnya, Moms-Dads Harus Tahu Cara Mendampingi Anak Saat Tumbuh Remaja!

Anak Nikita Mirzani, Laura Meizani alias Lolly (Instagram/1aurabd)

HerStory, Jakarta —

Moms dan Dads apakah kalian sering melihat berita terkini di sosial media, termasuk soal urusan artis? Terbaru, ada Lolly yang merupakan anak Nikita Mirzani itu mengunggah sebuah video di Instagram Story di akun @1a.uraa sedang menangis tersedu-sedu, kira-kira kenapa?

Dalam video yang kini sudah viral di mana-mana terutama TikTok itu, Lolly mengaku jika dirinya yang masih berusia 16 tahun itu merasa lelah dengan hidupnya. Untuk alasannya sendiri, anak sulung si wanita yang akrab disapa si Nyai itu merasa jika semua orang jahat dan menghancurkan hidupnya.

"Kenapa, kenapa semua orang jahat sama gue, kenapa mereka ngehancurin gue," ujar Lolly, dikutip Herstory pada Selasa (30/1/2024). 

Lolly pun merasa semua orang jahat kepadanya jongga hidupnya hancur, padahal Lolly merasa jika dirinya merupakan orang baik.

"Gue bukan orang jahat, gue orang baik, kenapa mereka semua pikir gue orang jahat," aku Lolly sambil menangis.

"Kenapa gue selalu dihancurin?, kenapa gue slalu disakitin sama semuanya," lanjutnya. 

Bahkan, di usianya yang masih 17 tahun itu, Lolly merasa tak ada satupun pihak yang mengerti akan kesakitan yang dirasakannya.

"Nggak ada yang bisa ngerti, nggak ada," jelas Lolly. 

"Nggak ada satupun yang bisa ngrasain apa yang gua rasain," sambungnya. 

"Aku sakit, capek," pungkasnya. 

Itulah Moms, Dads, kisah tentang Lolly anak Nikita Mirzani yang merasa hidupnya berantakan karena menganggap semua orang jahat kepadanya.

Oh iya Moms, Lolly sendiri sejak beberapa bulan lalu memang memutuskan tinggal sendiri di luar negeri, hingga hubungannya dengan sang ibu hancur, bahkan Nikita Mirzani pun sampai menghapus nama Lolly dari Kartu Keluarga. Kini di usianya yang masih 17 tahun, Lolly pun harus hidup sendiri tanpa didampingi orangtua.

Jika Moms dan Dads tak ingin anaknya merasakan seperti yang Lolly rasakan karena hidup di usia remaja tanpa didampingi orangtua, Moms dan Dads pun harus tahu, bagaimana peran orangtua mendampingi anak-anak yang masih berusia remaja.

Tips untuk Orangtua Saat Mendampingi Anak yang Beranjak Remaja

Moms, jika saat ini kamu memiliki anak remaja, kamu pasti sering menghadapi tantangan dalam mendampinginya, apalagi saat ini zaman terus berubah hingga mempengaruhi banyak hal, apalagi ditambah dengan kehadiran sosial media yang rentan membuat anak asyik sendiri dengan dunianya dan hubunganya dengan orangtua jadi renggang.

Moms pun harus menyadari, jika ada beberapa anak remaja yang memilih menjaga jarak dengan orangtuanya, apalagi menyangkut hal-hal yang menurutnya privasi.

Nah rupanya, anak-anak yang baru memasuki usia remaja awal, di antara usia 13 sampai 16 tahun banyak perubahan yang akan terjadi. Oh iya Moms, mengutip dari WHO, usia remaja itu dari usia 12 tahun hingga 24 tahun lho. 

Untuk perubahannya sendiri, para anak akan mulai merasa hidup yang bebas hingga rasa penasarannya semakin tinggi, apalagi hal-hal yang baru. Selain itu fungsi seksualitas semakin meningkat, sementara emosi semakin tak stabil, hal ini mungkin saja dirasakan Lolly yang baru saja menginjak usia 16 tahun dan Mei nanti baru berusia 17 tahun. Apalagi dirinya kini tinggal sendiri di luar negeri di saat hubungannya dengan sang ibu makin memburuk.

Nah, agar Moms dan Dads bisa tetap tenang saat anak memasuki remaja, ini ada tips yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk menyikapi anak di usia remaja, seperti dikutip dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud.

1. Jalin komunikasi dua arah

Moms dan Dads sebagai orangtua harus menyadari  apa yang diinginkan anak juga, tak boleh berfokus kepada keinginan orangtua saja, mengingat di awal masa remaja, si kecil pasti memiliki banyak keinginan.

Agar tak terjadi konflik, sebaiknya Moms dan Dads memulai untuk berkomunikasi dua agar mendapatkan solusi terbaik atas apa yang diinginkan anak dan orangtua.

Jangan langsung menghakimi, biarkan anak untuk mencurahkan apa isi hatinya karena di masa remaja, anak lebih suka untuk bercerita. Nah, di momen itu, Moms bisa coba menasihatinya dengan cara bercerita juga agar tak merasa seperti dihakimi atau digurui.

2. Menjalin kerja sama dengan guru

Untuk Moms dan Dads yang setiap harinya disibukkan bekerja, kamu bisa coba bekerja sama dengan guru, karena guru pasti akan lebih banyak berkomunikasi dengan anak saat di sekolah.

Moms dan Dads bisa meminta guru untuk mendidik dan mengarahkan anaknya, berdasarkan dengan kesepakatan tertentu. Setelah ada kesepakatan, guru pun akan lebih leluasa dalam mengontrol anak dalam berperilaku di masa remaja.

3. Ingatkan anak jika pacaran bukan penyemangat belajar

Moms dan Dads pasti tahu jika anak-anak zaman sekarang memilih berpacaran demi mendapatkan semangat untuk belajar.

Namun ternyata, hal itu tak tepat, karena tak ada sejarahnya orang sukses itu berkat berpacaran di sekolah. Justru yang lebih relevan, banyak pelajar stres karena berpacaran, kok bisa?

Baca Juga: Berharap Dibukakan Pintu Maaf oleh Nikita Mirzani, Lolly Ngaku Gak akan Minta untuk Dinafkahin Kembali

Baca Juga: Siap Putus dengan Lolly, Nikita Mirzani Justru Sebut Vadel Badjideh Sudah Hancurkan Pendidikan Anaknya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.