Menu

Hasyakyla Kakak Adhisty Zara Dibully Gegara Tatoan, Kenapa Sih Stigma Tato Sangat Buruk?

01 Februari 2024 09:55 WIB
Hasyakyla Kakak Adhisty Zara Dibully Gegara Tatoan, Kenapa Sih Stigma Tato Sangat Buruk?

Adhisty Zara dan Hasyakyla Utami. (Instagram/zaadhsty)

Melansir Smithsonian, keberadaan tato sudah diawali pada peradaban kuno diawali dengan penemuan mumi perempuan Mesir kuno dari 2000 tahun SM.

Tato pada mumi perempuan itu bertuliskan Michael dengan bentuk salib di bagian atasnya. Pada era kuno, tato menjadi bentuk pengharapan.

Selain itu, tato juga menjadi bentuk aestetic medicine atau pengobatan secara estetis. Perempuan Mesir bertato untuk menghindarkan diri dari penyakit.

Sementara itu, pada peradaban Nusantara sendiri tak lepas dari budaya melukis tubuh dengan tato. Masyarakat Dayat menggunakan tato sebagai simbol strata sosial dan kelas ekonomi.

Bagi orang dayak, semakin banyak tato yang dimiliki, semakin tinggi derajat di masyarakat. Selain itu, ada peradabatan tradisional Nusantara yang paling dikenal dengan tatonya adalah orang-orang Mentawai.

Tato masyarakat Mentawai disebut sebagai peradaban menggambar tubuh yang paling tua di dunia yang ada sehak zaman neolitikum.

Kendati demikian, warisan nusantara ini dipandang sebelah mata oleh rezim Orde Baru. Pada 1980-an menyelipkan label para kriminal dengan ciri fisik tubuh bertato dan berambut gondrong untuk melancarkan operasi pembrantasan preman.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan