Menu

Intip Konsep Supermarket Ramah Sampah yang ada di Super Indo Bandung, Ada Fasilitas Smart Waste Hub Lho!

01 Maret 2024 19:42 WIB
Intip Konsep Supermarket Ramah Sampah yang ada di Super Indo Bandung, Ada Fasilitas Smart Waste Hub Lho!

Super Indo kenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu jika berdasarkan data BPS Kota Bandung 2023, jumlah produksi sampah di Kota bandung mencapai 1.594,18 ton per hari pada 2022.

Urutan pertama yaitu produksi sampah makanan di Kota Bandung yaitu per hari mencapai 709,73 ton per hari atau sebesar 44,52 persen dari total harian sampah yang diproduksi.

Urutan kedua adalah yaitu sampah plastik mencapai 266,23 ton per hari atau sebesar 16,70 persen. Kemudian, di urutan ketiga ada sampah kertas. Sampah jenis kertas ini mencapai 209,16 ton per hari atau sebesar 13,98 persen dari total harian produksi sampah di Bandung.

Berkaitan dengan itulah, Super Indo akhirnya memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah yang mulai dijalankan di kota Bandung.

Nah, selaras dengan konsep Supermarket Ramah Sampah, Super Indo pun memperkenalkan fasilitas Smart Waste Hub berbasis digital untuk mengumpulkan kemasan plastik lalu diubah jadi poin. Rupanya fasilitas tersebut merupakan kolaborasi Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia. 

Dengan konsep Ramah Sampah, supermarket yang sudah hadir melayani warga Bandung sejak 1997 ini mampu menangani seluruh sampah operasionalnya dengan pendekatan reduce, reuse, recycle secara optimal.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Super Indo untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan penanganan sampah (Zero Waste) dengan pendekatan sirkular ekonomi, serta edukasi masyarakat untuk merubah kebiasaan membuang sampah yang berdampak buruk pada lingkungan yang mengakibatkan penumpukan sampah.

Boudewijn van Nieuwenhuijzen, President Director Super Indo mengungkapkan “Sebagaimana kita ketahui bersama, Hari Peduli Sampah Nasional diperingati untuk mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki peran dalam menjaga lingkungan dengan mengelola sampah melalui langkah-langkah sederhana yaitu Reduce, Reuse, Recycle (3R). Sebagai implementasi payung besar program Sustainability Super Indo yaitu “ZeroToLandfill”, saat ini kami dengan bangga memperkenalkan program Supermarket Ramah Sampah dimana Kota Bandung menjadi pilot project sebelum diimplementasikan secara nasional. Dengan berinvestasi dalam program ini, kami ingin membangun fondasi yang kuat untuk transisi ke masa depan yang lebih ramah lingkungan dan membuktikan bahwa kami sebagai pelaku usaha memiliki komitmen tinggi mendukung program untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui pelaksanaan ekonomi sirkular.”

Vinda Damayanti Ansjar, Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengatakan, “Setiap tanggal 21 Februari kita memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang dilatarbelakangi peristiwa longsor di TPA Leuwigajah. Saat ini, isu sampah plastik sudah menjadi permasalahan global. Jadi, bukan hanya Indonesia saja yang menghadapi permasalahan polusi plastik, tetapi juga hampir semua negara. Pemerintah melalui KLHK mengajak dan mendorong pelaku usaha, khususnya para produsen, untuk dapat mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular,baik di tahap produksi, maupun post-consumer activity. Jadi kami mengapresiasi Super Indo karena telah melakukan upaya  pemanfaatan  hampir  seluruh  sampahnya  sehingga  sangat  sedikit  sekali  sampah yang dikirim ke TPA. Kami juga berterima kasih kepada Waste Hubs Indonesia, dan P&G Indonesia karena telah membantu menyediakan poin pengumpulan sampah kemasan plastik WAHU. Kami harapkan ekosistem kerjasama yang diterapkan pada hari ini dapat membantu produsen maupun retail lainnya untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Super Indo dan bisa diterapkan ke seluruh gerai Super Indo lainnya sebagai sarana edukasi.”

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengungkapkan bahwa “Dalam kurun waktu ini, kami di Kota Bandung dibayangi oleh permasalahan sampah akibat peristiwa di TPA Sarimukti pada tahun 2023 berimbas kepada penumpukan sampah hingga 41.000 ton sehingga penumpukan sampah yang tidak terbuang di sudut kota Bandung sangat mengganggu masyarakat. Untuk dapat mengatasi permasalahan sampah, Pemerintah Kota Bandung telah membuat berbagai macam program penanganan sampah yang cukup sejalan dengan yang dilakukan oleh Super Indo yaitu Gerakan Kang PisMan yang merupakan kependekan dari kata Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah. Atas nama Pemerintah Kota Bandung, kami memberikan apresiasi kepada Super Indo yang telah menginisiasi dan menjadikan Kota Bandung menjadi Pilot City dalam program Supermarket Ramah Sampah.”

Merlijn Lammesen, Co-founder Waste Hubs Indonesia (WAHU) mengatakan, “kami bangga berkolaborasi dengan Super Indo dan P&G Indonesia dalam menghadirkan Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU di Kota Bandung. Setelah kami meluncurkan dua fasilitas di Tangerang dan Bekasi, kami berharap fasilitas baru di Kota Bandung ini dapat memenuhi permintaan pelanggan untuk lebih banyak titik pengumpulan dan lebih jauh lagi mengejar ambisi kami untuk menciptakan jaringan pusat pengumpulan sampah plastik terkemuka, paling transparan, dan profesional di Indonesia dengan menggunakan teknologi fintech yaitu aplikasi WAHU. Saat ini kami sedang bersiap melakukan ekspansi di beberapa titik bersama Super Indo.”

Baca Juga: Studi SANOIN Menyebutkan 1 dari 4 Orang di Asia Tenggara Mengidap Anemia, Intip Yuk Gejalanya!

Baca Juga: Helat Gerakan DAURI, PT Sinar Sosro Bersatu dengan HokBen dan Tetra Pak Demi Kelola Sampah Kemasan Minuman dan Makanan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.