Menu

Studi SANOIN Menyebutkan 1 dari 4 Orang di Asia Tenggara Mengidap Anemia, Intip Yuk Gejalanya!

27 Maret 2024 19:56 WIB
Studi SANOIN Menyebutkan 1 dari 4 Orang di Asia Tenggara Mengidap Anemia, Intip Yuk Gejalanya!

Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu jia penyakit anemia saat ini sedang menjadi isu kesehatan publik di seluruh dunia, bahkan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia ini angka prevalensinya sangat tinggi. Anemia sendiri saat ini menjadi risiko kesehatan paling berdampak drastis pada wanita dan anak-anak. 

Fyi nih Beauty, Anemia Defisiensi Zat Besi (Iron Deficiency Anemia/IDA) merupakan jenis anemia yang paling banyak ditemui, bahkan diderita hingga satu dari empat orang di beberapa negara Asia Tenggara. Beberapa gejala yang disebabkan oleh IDA antara lain kelelahan, pusing, dan sakit kepala yang memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas penderita penyakit ini.

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health (divisi kesehatan P&G) dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion (ferrous gluconate + multivitamin & mineral) dalam meningkatkan kadar Hemoglobin (Hb) dan kualitas hidup (quality of life/QOL), serta memulihkan gejala anemia defisiensi besi. Studi klinis SANOIN menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb dalam 14 hari, pulihnya gejala dalam 30 hari, serta meningkatnya kualitas hidup perempuan dengan Anemia Defisiensi Zat Besi.

Dr. Narcisa Sonia Comia, Dokter Spesialis Hematologi (Mary Mediatrix Medical Center, Filipina) dan Principal Investigator SANOIN menyatakan, "Kami melaksanakan 'SANOIN Clinical Non-Interventional Study' yang melibatkan 97 perempuan berusia 15-55 tahun yang menderita IDA dengan gejala ringan hingga moderat di enam rumah sakit di Filipina. Pasien mengonsumsi Sangobion (ferrous gluconate plus multivitamin & mineral) selama 90 hari. Kami mengamati, kadar Hemoglobin meningkat pesat sebanyak 1,0 g/dL dalam 14 hari dan terus berlanjut hingga hari ke-90. Lebih lagi, kadar Serum ferritin turut mengalami kenaikan 3,7 kali yang mengindikasikan jumlah zat besi yang terdapat dalam tubuh. Sejumlah gejala seperti kelelahan, pusing, dan sakit kepala berkurang drastis secepat 30 hari, bahkan pasien menilai kualitas hidupnya secara keseluruhan membaik."

Menurut Dr. Christopher J. L. Soriano, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Ateneo de Manila University School of Medicine and Public Health, Filipina) dan Co-Principal Investigator SANOIN, "Prevalensi anemia defisiensi zat besi di Indonesia diperkirakan mencapai 25-30%, sedangkan, di Filipina, IDA diderita oleh satu dari empat ibu hamil. Di Malaysia, sekitar 31,6-34,6% ibu hamil mengidap IDA. Kami merasa teryakinkan dengan studi klinis SANOIN, terutama sebagai penelitian yang mengangkat peran penting dan pengaruh Suplementasi Zat Besi dalam perawatan kesehatan, serta memberikan pilihan yang aman dan efektif bagi perempuan Filipina untuk meningkatkan kesehatan sehingga mereka dapat merawat diri, anak-anak, dan keluarganya secara lebih baik. Kami ingin membagikan temuan dari studi klinis ini kepada praktisi kesehatan di seluruh Asia Tenggara. Dengan demikian, mereka dapat mengambil pendekatan secara cermat untuk mengatasi beban penyakit yang semakin besar ini."

Baca Juga: Lewat We See Equal, P&G Indonesia dan Save the Children Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak-anak

Baca Juga: 4 Cara Ampuh Menambah Darah saat Menstruasi, Perbanyak Makan Bayam Beauty!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah