Program ANJANI (P&G/edited by HerStory)
Seperti yang diketahui, kehadiran perempuan pada kewirausahaan semakin hari semakin meningkat. Nah hal ini sejalan dengan data dari Kementerian Keuangan 2021 lho Beauty!
Data ini menyebutkan bahwa kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional mencapai 61%, dimana 99i 64,2 juta UMKM merupakan level mikro dan sebanyak 57% dikelola oleh kaum perempuan.
Gak cuma itu saja, jika ditilik secara global, data pada World Bank menyebutkan bahwa sebanyak 30% kewirausahaan global dimiliki oleh perempuan lho!
Nah, melihat tingginya partisipasi para perempuan dalam UMKM tentu saja bisa dilihat ada potensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan akses kesetaraan agar perempuan semakin berdaya.
Melihat peluang tersebut, rupanya perusahaan PT Procter & Gamble (P&G) Indonesia tak ingin kehilangan momen dan melakukan kolaborasi dengan WEConnect International kembali meluncurkan program ANJANI (Gerakan Maju Wanita Indonesia) untuk memberi wadah bagi para perempuan dalam meningkatkan kemampuan berbisnis dan memberi akses agar terhubung dengan pasar yang lebih luas lho!
“Kewirausahaan oleh perempuan masih menjadi isu penting di Indonesia, karena masih ada keterbatasan dari segi pengetahuan, kemampuan, dan akses ke pasar jadi kami coba melengkapi gap yang ada,” jelas Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia dilansir dari laman Media Indonesia pada Senin (6/1/2025).
Melalui ANJANI, P&G Indonesia berusaha untuk terus mengembangkan basis keragaman pemasok dan bekerja bersama dengan bisnis bersertifikat dari para perempuan.
Bagi P&G Indonesia, Keragaman Pemasok (Supplier Diversity) telah menjadi strategi bisnis selama lebih dari 40 tahun. Dalam program ini, P&G sebagai pembeli secara aktif melibatkan banyak usaha milik perempuan untuk masuk ke dalam ekosistem mitra bisnis mereka.
Sara menegaskan harapannya bahwa ia ingin program ini tak hanya bermanfaat untuk para komunitas perempuan namun juga dari berbagai segi bisnis.
“Program ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk komunitas perempuan tetapi dari segi bisnis juga akan menjadi strategi karena dengan adanya supplier yang beragam dari pebisnis perempuan, akan menghasilkan inovasi bisnis yang lebih beragam, sehingga kesetaraan gender itu bisa terwujud,” jelas Sara.
Di sisi lain, Angela Primartrianti selaku Legal Director P&G Indonesia mengungkapkan program ANJANI edisi ketiga ini diikuti oleh 20 pebisnis perempuan Indonesia hasil seleksi yang datang dari berbagai sektor seperti logistik, industri kreatif, desain, konstruksi dan properti, hingga kriya.
“Mereka dipilih untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan kemampuan dan kesempatan bisnisnya melalui program ANJANI. Mereka adalah para perempuan yang sebagian besar sudah rumah tangga dan memiliki peran penting dalam ekonomi keluarga,” jelas Angela.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.