"Meskipun anemia aplastik ini terjadi pada semua kelompok usia, puncak kejadian pada usia 15 hingga 25 tahun dan usia diatas 60 tahun. Anemia aplastik diklasifikasikan menjadi tiga yaitu anemia aplastik sangat berat, anemia aplastik berat dan anemia aplastik tidak berat. Sehingga beratnya gejala yang ditimbulkan berdasarkan derajat dari anemia tersebut. Sehingga anemia aplastik merupakan kondisi yang jarang terjadi dan membutuhkan penanganan medis yang serius," jelas dr. Pranadi.

Usut punya usut, ada tiga kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya anemia aplastik seperti:

1. Gangguan Autoimun: Sistem kekebalan tubuh bisa menyerang sendiri sel-sel sehat pada tubuh, termasuk sel induk pada sumsum tulang.
2. Kontak Dengan Bahan Kimia Beracun: Seperti pestisida, kimia industri, atau radiasi tinggi. Ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah produksi sel-sel dalam sumsum tulang.
3. Terpapar Virus: Seperti Epstein-Barr, dengue, tuberkulosis (milier), HIV,  virus hepatitis, yang dapat menekan produksi sel-sel darah di sumsum tulang 

Itulah 3 kondisi yang menyebabkan anemia aplastik.

Baca Juga: Penuhi Keinginan Terakhir Babe Cabita, Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Sang Suami: Semoga Ini Jadi Pemberat Amal!

Baca Juga: Istri Mendiang Babe Cabita Lelang Vespa Kesayangan Suaminya Mulai Harga Rp70 Juta untuk Bangun Masjid, Siapa Artis yang Sudah Menawarnya?