Ilustrasi pusing yang merupakan salah satu gejala dari anemia dan darah rendah. (Freepik/benzoix)
Kabar duka datang dari Babe Cabita yang telah berjuang melawan penyakit langka anemia aplastik. Berbeda dengan anemia biasanya, jenis anemia aplastik ini bisa memengaruhi kinerja organ lain sehingga bisa bermasalah.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Permata Hijau, dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD, anemia aplastik memiliki gejala yang bervariasi bagi setiap penderitanya, ada yang merasakan cepat lelah/badan terasa lema, perdarahan, sering pusing dan berkunang-kunang, jantung berdebar-debar, demam, gak nafsu makan, kulit pucat, bahkan sesak nafas.
Dokter spesialis penyakit dalam itu menjelaskan jika anemia aplastik memang sifatnya jangka pendek, tapi jika tak segera ditangani bisa jadi kronis dan pastinya membahayakan jiwa.
Berkaitan dengan itu, jika Beauty merasakan salah satu gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis agar bisa diperiksa dan ditangani dengan tepat.
Bicara soal pemeriksaan, dokter menjelaskan ada dua cara, yaitu pemeriksaan darah laboratorium dan pemeriksaan sumsum tulang. Cusss langsung cek penjelasannya berikut ini.
Hal Ini dilakukan guna memastikan nilai kadar sel darah dalam tubuh. Sebab kadar sel darah pada anemia aplastik memiliki nilai rendah.
Pemeriksaan ini meliputi aspirasi dan biopsi. Aspirasi akan ahli medis lakukan dengan pengambilan sampel cairan sumsum tulang dengan menggunakan jarum khusus dan kemudian diteliti di bawah mikroskop. Sedangkan saat prosedur biopsi, sedikit jaringan sumsum tulang akan diambil dengan jarum khusus yang diperiksa di bawah mikroskop. Pada anemia aplastik, jumlah sel darah pada sumsum tulang belakang lebih rendah dari normal.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.