Menu

Pantas Dapat Gelar Kartini Masa Kini, 2 Tenaga Kesehatan di Papua Ini Aktif Beri Edukasi Kesehatan Wanita Lewat TikTok, Intip Kisahnya Yuk!

21 April 2024 23:50 WIB
Pantas Dapat Gelar Kartini Masa Kini, 2 Tenaga Kesehatan di Papua Ini Aktif Beri Edukasi Kesehatan Wanita Lewat TikTok, Intip Kisahnya Yuk!

Wawancara dengan dua kreator TikTok wanita di Hari Kartini (Herstory/Ida Umy Rasyidah)

HerStory, Jakarta —

Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati sebagai Hari Kartini. Berkaitan dengan itu, TikTok sebagai sosial media yang menciptakan banyak kreator pun menyorot dua kreator wanita  tenaga kesehatan yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat Papua.

Dua wanita tersebut adalah dr.Amira, SpOG yang merupakan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakfak, Papua Barat. Selanjutnya ada  Wike Afrilia Patungka yang merupakan bida asal Sulawesi dan bertugas di pedalaman Papua sejak 2017 lalu.

Melalui wawancara yang diadakan TikTok dalam rangka Hari Kartini, baik dr. Amira maupun Wike menjelaskan tantangan yang mereka hadapi saat menjadi dokter dan bidan di Papua. Apalagi, menurut mereka banyak wanita Papua yang belum mengetahui bahaya memiliki pernikahan dini, hamil di usia dini, banyak anak, hingga hamil di usia yang sudah senja. Itu karena di Papua pedalaman masih kental dengan mitos 'banyak anak banyak rezeki' tanpa tahu risiko kematian ibu dan anak semakin tinggi jika para wanita terlalu sering hamil atau hamil di usia yang masih belia dan sudah terlalu tua.

"Mereka itu minim informasi dan keinginan tahunya kurang, karena sulitnya akses ke pelayanan kesehatan. Bahkan ada satu daerah yang gak ada tenaga kesehatan," jelas dr. Amira dikutip Herstory dalam event Hari Kartini, Jumat (19/4/2024).

Selaras dengan yang disebutkan dr. Amira, Wike Afrilia pun merasakan saat jadi bidan di Papua pedalaman, menurutnya akses yang sulit kadang jadi tantangan para masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, apalagi dengan tenaga kesehatan yang terbatas.

"Keadaannya terbatas, aksesnya terbatas, tantangan terberat masalah armada, kami harus ke sana kemari agar bisa bawa pasien," jelas Wike di kesempatan yang sama.

Bukan hanya memberikan edukasi secara langsung, dr. Amira dan Wike pun memanfaatkan platform TikTok untuk menyebarluaskan ilmu tentang kesehatan wanita ke seluruh Indonesia, termasuk pada masyarakat Papua.

dr. Amira menjelaskan, "Dokter itu punya beberapa tugas, antara lain preventif dan promotif. TikTok memberikan kesempatan besar untuk menjadi wadah bagi tugas tersebut dimana dokter bisa mengamalkan ilmunya lewat TikTok. Banyak pasien di daerah yang mungkin akses internetnya kurang baik, tetapi hal pertama yang mereka coba buka ketika mendapatkan akses tersebut salah satunya adalah TikTok untuk mendapatkan informasi. Hal ini menunjukan bagaimana TikTok telah menjadi platform informasi yang dapat diakses dan mengedukasi banyak masyarakat di Indonesia."

Sementara itu, Wike yang merupakan pemenang penghargaan "Changemakers of The Year" di TikTok Awards Indonesia 2023, itu selain untuk edukasi, melalui TikTok masyarakat Papua tempatnya mengabdi pun mendapatkan manfaat karena banyak follower-nya memberikan bantuan, baik dalam bentuk pakaian, makanan, bahkan uang.

"Dampak yang saya rasakan saat menggunakan TikTok sangat luar biasa. Selain saya lebih dikenal oleh masyarakat, melalui platform ini, saya berhasil membangkitkan kesadaran dan empati di antara pengguna TikTok lainnya terkait dengan edukasi kesehatan. Lebih lanjut lagi, banyak pihak yang akhirnya memberikan bantuannya untuk menunjang infrastruktur kesehatan agar dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat sekitar saya." 

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan