Menu

Gangguan Pencernaan Gak Cuma Diare, Ada Apa Saja Sih Masalah Pencernaan pada Anak yang Wajib Orangtua Waspadai?

14 Mei 2024 21:55 WIB
Gangguan Pencernaan Gak Cuma Diare, Ada Apa Saja Sih Masalah Pencernaan pada Anak yang Wajib Orangtua Waspadai?

dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp. A, Subsp. G. H (Istimewa)

Vaksinasi tifoid direkomendasikan untuk anak berusia 2 tahun dan orang dewasa sampai usia 45 hingga 65 tahun (tergantung dari jenis vaksin yang digunakan). 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella typhi antara lain:

  1. Memasak makanan sampai matang
  2. Menghindari susu mentah dan mengonsumsi susu pasteurisasi atau susu steril
  3. Menghindari konsumsi es batu yang tidak jelas sumber airnya
  4. Mengonsumsi air minum yang steril atau sudah dimasak
  5. Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun sebelum mengolah makanan dan sebelum makan
  6. Mencuci sayur dan buah dengan benar

Intoleransi Laktosa

Banyak orang tua keliru menyamakan pengertian istilah intoleransi laktosa dan alergi susu sapi. Meskipun keduanya menunjukkan gejala yang sama, tetapi pada dasarnya kedua masalah ini jelas berbeda. 

Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan, sedangkan alergi susu sapi melibatkan sistem imun. 

Sehingga meskipun intoleransi laktosa menimbulkan rasa ketidaknyamanan, tetapi tidak akan menimbulkan kondisi yang mengancam nyawa seperti kejadian syok anafilaksis. 

Laktosa adalah gugus gula yang terdapat pada susu dan produk turunannya seperti yogurt dan keju. 

Produk turunan laktosa lainnya adalah roti, sereal, serta makanan kemasan yang mengandung susu dan keju.

Gejala intoleransi laktosa tergantung dari jumlah yang dikonsumsi dan jumlah yang dapat ditolerir oleh tubuh. 

Semakin banyak produk laktosa dikonsumsi, maka semakin berat gejala yang timbul. 

Gejala yang mungkin terjadi di antaranya mual, nyeri perut, keram, kembung, serta BAB cair dan mengandung banyak gas.

Apabila diperlukan dan tersedia di domisili Anda, penanganan intoleransi laktosa dapat dilakukan dengan pemberian suplementasi enzim laktase. 

Selain itu, berikan suplementasi kalsium dan vitamin D jika anak kurang dapat mengonsumsi produk susu dalam jumlah yang cukup.

Pada beberapa kasus, intoleransi laktosa sifatnya sementara. 

Namun pada sebagian orang, intoleransi laktosa dapat berlangsung seumur hidup sehingga memerlukan bimbingan nutrisi agar kecukupan kalsium dan vitamin D3 dapat terpenuhi.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan