Illustrasi bercinta di air (Freepik/Edited by HerStory)
Risiko bercinta di dalam air selanjutnya yaitu meningkatkan infeksi saluran kemih. Ini karena bisa saja banyak bakteri yang terdapat di air masuk ke dalam saluran kencing dan menimbulkan beberapa masalah, termasuk saluran kemih (ISK) atau urinary tract infection (UTI).
ISK lebih banyak dialami oleh kaum perempuan dibanding dengan laki-laki. Mereka bahkan rentan mengalami infeksi berulang. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko mengalami ISK, yaitu bergonta-ganti pasangan seks dan kurangnya kebersihan organ intim.
Selain risiko saluran kemih, bercinta di dalam air juga beresiko terkena sexually transmissible diseases (STD) atau penyakit menular seksual (PMS). Adapun macam-macam penyakit menular seksual antara lain sifilis, gonore, vaginosis bakterial, kutil kelamin, herpes genitalis, dan HIV.
Selain kedua risiko di atas, bercinta di dalam air juga meningkatkan risiko infeksi ragi. Melakukan hubungan intim di dalam air bisa meningkatkan risiko infeksi ragi. Klorin yang ada di air pun bisa mengiritasi vagina serta mengubah pH normal.
Kondom memang dapat digunakan untuk bercinta di dalam air jika hal tersebut diperlukan. Namun, kekeringan dan gesekan yang disebabkan oleh air bisa membuat kondom mudah pecah.
Demikian beberapa risiko bercinta di dalam air. Jadi mulai sekarang, pertimbangkan jika kamu dan pasangan ingin bercinta di dalam air.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.