DIDO & All The Small Things Extended (Istimewa)
Terkait tema #ReachYourParadise, Miranda menyampaikan bahwa ‘paradise’ baginya bukanlah suatu tempat, tapi suatu perasaan di mana ia bisa menjadi diri sendiri, merasa dihormati, dan didengar.
“Selama ini eksplorasiku melalui buku, sastra, seni. Untuk mencapai paradise itu, kita harus sadar bahwa kita harus merasa aman pada diri kita sendiri. Untukku paradise itu berada di tempat di mana aku merasa aman,” jelasnya.
“Aku seorang pelukis dan aku mempersembahkan dua karya. Salah satunya merupakan series “Intimacy Issues” yang aku pamerkan di sini. Dalam berkarya, aku eksplor tema keakraban, keindahan, atau keburukan. Dan aku tertarik dengan tema human behavior dan human relationships,” ucap Miranda yang memamerkan karyanya dengan mengangkat isu intimacy.
Sementara itu, Replay Repliy membuat satu seri karya kolaborasi khusus dengan DIDO.
“Aku memamerkan empat karya yang merepresentasikan love toys milik DIDO. Karya ini merupakan hasil imajinasi bagaimana kalau DIDO menjadi suatu karakter yang nyata dan hidup. Keempatnya memiliki karakter dan bentuk berbeda yang kemudian aku visualisasikan menjadi karya,” jelasnya.
Baginya yang baru pertama membuat karya terinspirasi dari love toys, tentu ada tantangan tersendiri.
“Kemudian aku berpikir bagaimana kalau aku bikin mainan ini jadi karakter. Nah, buat nentuin masing-masing karakternya, aku harus tau fitur-fiturnya. Setelah dikirim produknya, barulah dari situ imajinasiku mulai bermain. Kalau dia jadi temen gue gimana? Seperti apa karakter mereka? Jadi aku visualisasikannya berdasarkan itu,” jelas Replay Repliy.
DIDO sendiri berharap bahwa isu intimacy baik dalam konteks relationship maupun dengan diri sendiri tak lagi menjadi hal yang tabu ke depannya.
“Di Indonesia itu surprisingly demand love toys itu banyak. Cuma memang kami menyayangkan bahwa belum banyak media atau sarana yang encourage mereka untuk berani eksplorasi, tapi tetap sesuai dengan koridor di masyarakat. Jadi kami sangat berharap edukasi seksual di Indonesia lebih banyak, terutama dari ahlinya, untuk mengedukasi mulai dari hal kecil,” tambah Cherly.
Sebagai penutup, Cherly menyampaikan bahwa cakupan intimacy itu luas.
“DIDO juga tidak melulu tentang seks, tetapi juga kesehatan perempuan. Makanya kita rilis produk lain seperti heating patch sampai menstrual cup, yang ini juga masih sering dianggap tabu,” ujarnya.
ATST Extended yang memamerkan karya Miranda dan Replay Repliy masih berlangsung sampai 8 Juli 2024 di Artloka, Wisma GEHA, Jakarta. Lengkanya, deretan seniman yang ikut memeriahkan ATST Extended adalah Ahadi Bintang, Aliefya Stann, Arfie, Diana Rikasari, Ermisa, Irfan Hore, Isa Indra Permana, Jaimee Maulana, Jul Hendri Steven, Marrsudi, Miranda Pranoto, Muhiqballs, Muna Diannur, Mustafa Kamal, Naela Ali, Onkogx, Rei Fahrej, dan Wickana Laksmi Dewi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.