Ilustrasi Posisi Tidur (Freepilk/Edited by HerStory)
Kerugian yang paling jelas adalah praktik ini membutuhkan kasur tambahan dan kemungkinan besar juga kamar tambahan, dan bagi banyak pasangan itu bukan opsi yang memungkinkan.
Tetapi jikalau itu masih mungkin, keputusan tersebut juga dapat membawa beberapa efek negatif. Banyak pasangan, kata para ahli, khawatir kehilangan keintiman.
"Saya pikir dari segi hubungan saya dengan pasangan, memang ada perubahan," Cecilia mengakui.
"Hubungan kami, keintiman, memang berkurang. Tapi itu tidak terlalu serius. Saya pikir keuntungannya masih lebih besar," tambahnya.
Dr Collier menjelaskan bahwa bagi kebanyakan orang yang bekerja purna waktu, saat ketika mereka bisa berhubungan dengan pasangan mereka justru ketika mereka tidur.
"Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah memaksimalkan waktu yang mereka habiskan bersama," katanya.
Sementara, Dr Brockmann mengatakan bahwa "perceraian tidur" bukanlah sesuatu yang dapat menguntungkan semua pasangan.
"Ada pula manfaat biologis tertentu dari tidur bersama sebagai pasangan. Bagi sebagian besar orang, koneksi dapat dihasilkan dalam mimpi. Ini hal yang primitif pada spesies manusia.
“Seorang ibu dan anak, misalnya, biasanya menghasilkan ikatan ini selama menyusui dan memiliki siklus tidur yang sama sehingga mereka berdua beristirahat. "
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pasangan yang tidur bersama selama bertahun-tahun berhasil memperdalam tahapan tidur mereka karena mereka terhubung. Hal ini dapat meningkatkan kualitas tidur Anda," kata somnolog.
Namun, jika pasangan memutuskan untuk mencoba "perceraian tidur", ada beberapa rekomendasi yang perlu diikuti, kata spesialis.
"Ini tidak akan berhasil jika hanya satu orang yang menginginkannya dan yang lain tidak, karena itu dapat menimbulkan rasa benci," kata Dr Collier.
"Beberapa orang tidak ingin tidur sendirian dan itu membuat mereka merasa buruk. Kemudian mereka harus mencapai kesepakatan yang setara, keputusan yang adil untuk keduanya."
"Bagi orang yang memiliki masalah, baik itu mendengkur, berjalan dalam tidur atau kaki yang tak bisa diam, itu akan sulit.
“Karena ada orang yang tidak suka [tidur di tempat tidur terpisah] ... Secara umum, pria lebih enggan melakukannya," katanya.
Studi yang ada menunjukkan bahwa tren ini telah berkembang, setidaknya di beberapa negara.
Di Inggris, National Bed Federation (Federasi Tempat Tidur Nasional) menemukan bahwa pada 2020 hampir satu dari enam atau 15% pasangan Inggris yang tinggal bersama sekarang tidur terpisah – dengan sekitar sembilan dari 10 atau 89% pasangan dari mereka tidur di kamar terpisah.
Sebuah survei yang dikeluarkan The Sleep Council (Dewan Tidur) pada 2009 mengungkapkan bahwa kurang dari satu dari 10 atau 7% pasangan memiliki tempat tidur terpisah.
"Ini menunjukkan tingkat tidur pasangan yang tidur terpisah naik kira-kira dua kali lipat dalam dekade terakhir," ungkap Federasi Tempat Tidur Nasional.
Jadi dalam perihal siapa tidur di mana, tampaknya semakin banyak orang dalam hubungan memprioritaskan mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
*Cecilia adalah nama samaran karena orang yang diwawancarai memilih untuk tak mengungkapkan identitasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.