Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 (Istimewa)
Para finalis dari Kota Blitar adalah SILHOUETTE CROUCHET (aksesoris kalung etnik, gelang, anting yang memiliki cIri khas rajutan dikombinasi batuan alam), WANOKAKA BAG (produsen totepack backpack dan waistbag khusus traveller), dan YUKSRI UNGKEPAN (lauk siap saji ungkepan ayam kampung dan bebek).
Sedangkan dari Kota Palu finalis yang terpilih adalah BATIK NATION (produsen motif batik tradisional dan modern dengan model terbaru), BUNLY (olahan kacang mete berbagai rasa dengan kemasan modern), dan GULA SEMUT MOLOMAMUA (olahan gula aren cair dan bubuk dengan kemasan modern).
Diluar para finalis diatas, bagi semua peserta Pameran AKI 2024 yang telah mengikuti semua rangkaian sejak fase pendaftaran hingga bootcamp, sangat merasakan manfaat adanya event AKI 2024.
Seperti yang dirasakan Bagus Trihanto, owner dari BOONDA sebuah aplikasi inovatif yang menghubungkan orang tua dengan berbagai mitra pengasuhan anak.
“Saat bootcamp kita dikenalkan platform Gemini oleh coach. Platform ini membantu kami melakukan riset dan tren konsumen, sehingga menekan bisa menekan cost,” jelas Bagus. Follower Instagram BOONDA meningkat 37%, dan pengunduh juga meningkat 42i kondisi sebelum mengikuti AKI 2024.
Wijaya Prima owner dari YUKSRI UNGKEPAN punya kesan yang mendalam dari para mentor saat fase bootcamp. Dari sisi digital marketing diantaranya; fokus pada iklan berbayar yang tertarget di Instagram dan Facebook, Pembuatan konten digitalyang menarik, Membuat konten yang edukatif, informatif, dan menarik untuk meningkatkan engagement dengan followers.
Wijaya juga mendapat masukan dari sisi produk, yakni untuk menambahkan variasi produk seperti bebek ungkep pedas, bebek ungkep manis, dan bebek ungkep rempah untuk memenuhi selera konsumen yang beragam, serta memperluas jaringan distribusi dan menyediakan pilihan pembelian online untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk.
Dalam 3 hari pameran booth YUKSRI UNGKEPAN mendapat banyak respon positif dari pengunjung, “Banyak yang penasaran dan ingin mencoba kelezatan bebek ungkep karena penasaran dengan bumbu meresap dan daging yang empuk dan dengan desain modern dan informasi yang jelas menarik perhatian pengunjung” jelasnya.
Wahyu Tripradana, owner jenama PANCANALA, sepatu kulit casul dan formal terkesan dengan pembekalan dari para mentor saat bootcamp.
“Masukan dan saran dari beberapa mentor AKI adalah yg pertama soal legalitas dan dalam pemasaran (marketing) dan update desain serta material yg digunakan yg kita gunakan. Masukan lain dari mentor fashion untuk bahan, kita disarankan menyesuaikan dengan pangsa pasar yg kita sasar” ungkapnya.
Momen saat pameran pun ia manfaatkan untuk mengedukasi pasar.
“Beberapa juga tidak percaya bahwa dengan harga kisaran harga Rp 250 ribu sudah mendapatkan produk dengan bahan kulit yg berkualitas. Konsumen jadi sadar bahwa buatan lokal dengan harga terjangkau pun tidak kalah dengan brand luar yang sudah besar, jelas Wahyu.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.