Pagelaran JF3 (Herstory)
Didirikan pada tahun 1993, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) didirikan oleh Ibu Poppy Dharsono, Bapak Hari Dharsono, dan Ibu Pia Alisjahbana. APPMI kini menaungi para perancang busana Indonesia, baik yang fokus pada busana konvensional maupun busana muslim, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan misi merancang, mengembangkan, dan membina dunia mode, APPMI berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia secara umum, serta memajukan dunia mode secara khusus.
APPMI sangat konsisten dalam mempresentasikan karya mereka di JF3. Selama 11 tahun, para desainer APPMI telah menghiasi panggung parade show JF3 pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2022, dan 2023. Pada presentasi APPMI yang kedua belas di JF3, APPMI menampilkan karya sang pendiri Poppy Dharsono, bersama dengan Harry Hasibuan, Riki Damanik, dan APPMI Muda Sustainable Fashion.
Tahun ini, APPMI akan mempresentasikan koleksi dengan tema kolektif "Fashion Fusion in Elegance: Bridging Generations". Memadukan perspektif unik mereka untuk menciptakan koleksi yang harmonis dan elegan, "Fashion Fusion in Elegance: Bridging Generations" merayakan sinergi antara inovasi anak muda dan keahlian berpengalaman, menghadirkan perpaduan gaya kontemporer dan klasik.
Kali ini Poppy Dharsono menggabungkan batik dengan blue denim dalam koleksinya di JF3 2024. Diperkaya dengan teknik jacquard dan sentuhan personal ala Poppy Dharsono, busana-busana yang ditampilkan akan siap membius para pecinta fashion tanah air.
Menurut Poppy Dharsono, ide untuk koleksi denim ini datang dari rasa keprihatinannya terhadap pabrik tekst di Indonesia yang terpaksa tutup. "Seperti kita ketahui ada lebih dari 10 pabrik tekstil tutup. Kemarin juga baru aja ada 50 ribu buruh di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Ini adalah sesuatu hal yang memprihatinkan sekali, padahal potensi (fashion) kita luar biasa," ucap Poppy Dharsono di Summarecon Mall Kelapa Gading, pada Minggu, (28/7/2024).
Poppy juga menyebutkan para pelaku di bidang garmen dan tekstil harus fight dan bagi masyarakat umum diimbau untuk mau membeli produk asli Indonesia. Poppy Dharsono mengatakan, "Temen-temen semua, belilah produk Indonesia. Mungkin harga lebih mahal sedikit dari yang murah-murah di TikTok tapi (itu) bukan buatan Indonesia. Kalian memilih itu artinya membuat negara lain (punya) buruhnya (jadi) lebih banyak," sambung Poppy.
Menurut Poppy pemerintah dari negara lain bisa dengan hebatnya membuat kebijakan yang bisa melindungi industri dalam negeri mereka.Sehingga ketika kita beli produk luar negeri dengan harga yang lebih murah, sebenarnya secara perlahan kita juga menenggelamkan produk lokal.
Lebih lanjut, Poppy Dharsono juga menyebut kehadiran event seperti JF3 memang penting diadakan dan didukung karena bisa bantu mengenalkan serta menguatkan branding dari masing-masing produk fashion asli Indonesia.
Karya Poppy Dharsono yang dipamerkan di JF3 2024 ini juga merupakan hasil kolaborasi dengan Damatex. Koleksinya menggabungkan batik dengan blue denim yang diperkaya dengan teknik jacquard dan sentuhan personal a la Poppy Dharsono.
"(Koleksi ini) tentang being elegance with denim. Sama Damatex ini kita sudah lama partneran. Dulu saya punya pabrik denim untuk jaket dan celana, supply-nya dari Damatex sampai sekarang. Nah saya mau kasih lihat, 'Nih, kayak begini nih dari ujung ke ujung' (Produk lokal berkualitas)," jelas Poppy Dharsono.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.